Terowongan Desa Siwal, Peninggalan Sejarah yang Katanya Terhubung ke Keraton Pajang

Pintu terowongan dibawah pohon yang ada di Dukuh Siwal, Desa Siwal Baki tertutup semak belukar. Konon ceritanya, terowongan tersebut terhubung dengan Keraton Pajang.

Sukoharjonews.com (Baki) – Sebuah terowongan misterius menjadi salah satu cerita yang ada di Dukuh Siwal, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo. Konon katanya, terowongan tersebut terhubung hingga Keraton Pajang. Oleh warga sekitar, terowongan itu sendiri disebut dengan Terowongan Robos. Ada yang menyebut, terowongan tersebut digunakan untuk melarikan diri raja dan keluarga ketika kerajaan tengah diserang musuh.



Ketika mendatangi lokasi, terowongan tersebut berada didekat sungai dan persawahan. Bahkan, pintu untuk masuk terowongan sudah tertutup oleh gerusan tahan dan semak belukar. Kabar soal terowongan tersebut sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Belum ada ada yang mengetahui secara jelas bagaimana sejarah terkait terowongan tersebut. Namun, diduga ada hubungannya dengan Keraton Pajang. Sebab, jalan tembus tersebut dikisahkan sampai Keraton Pajang.

”Belum ada yang bisa membuktikan kebenaran cerita mengenai terowongan yang tembus hingga Keraton Pajang,” ungkap Sekretaris Desa (Sekdes) Siwal Yusuf Efendi, Rabu (10/1).

Menurutnya, pernah ada seorang warga yang beberapa tahun lalu berusaha menelusuri kebenaran terowongan tersebut. Namun, belum sampai jauh orang tersebut memilih kembali. Katanya semakin jauh berjalan semakin menakutkan. Yusuf tidak menampik hal tersebut, untuk menelusuri kebenaran terowongan tersebut memang harus dari yang ahli dan mengetahui sejarah.

Yusuf menilai, jika warga yang turun tangan sendiri melakukan penelusuran dengan masuk terowongan, dikhawatirkan keselamatan tidak terjamin. Belum lagi kemungkinan adanya hewan berbahaya yang tinggal di dalam terowongan. “Sebaiknya dilakukan ekpedisi oleh tim dan tidak sendirian sehingga bisa saling menjaga,” ujar Yusuf.

Disisi lain, banyak cerita mistis yang berkembang di wilayah tersebut. Dikatakan Yusuif, pernah ada warga kampung yang mengaku melihat ular yang kepalanya seukuran kepala kerbau. Namun, cerita tersebut belum terbukti kebenarannya karena tidak ada saksi lainnya. Yusuf sendiri mengaku menyambut baik bila pemerintah atau pihak terkait mau meneliti keberadaan terowongan tersebut.

“Kalau pemerintah desa tidak mungkin melakukannya karena tidak memiliki biaya. Sebenarnya bisa dikembangkan untuk pariwisata. Harus ada yang memulai,” ujarnya.

Terpisah, pemerhati Sejarah Sukoharjo Bimo Kokor Wijanarko membenarkan jika sudah lama di wilayah Desa Siwal, Baki ada terowongan tersebut. Informasi yang dia dapatkan terowongan tersebut untuk perlindungan, mengantar senjata, dan mengirim bahan makanan. Namun, semua itu belum bisa dibuktikan. Terleni lagi, selama ini belum pernah ada pihak yang melakukan penelusuran.

”Sebuah keraton sudah biasa kalau memiliki terowongan. Sebenarnya kalau Sukoharjo punya tim ekspedisi bisa dilakukan penelusuran dengan bekerjasama Purbakala dan Arkeolog dan juga Komunitas Pecinta Gua,” pungkasnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *