Ragam  

Sudah 12 Kecamatan di Sukoharjo Miliki Gedung Sanggar Inklusi Mandiri, Terakhir Kecamatan Tawangsari

Usai meresmikan Gedung Sanggar Inklusi Mutiara Hati Kecamatan Tawangsari, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyempatkan diri bercengkerama dengan ABK dan orang tua yang ada di sanggar, Senin (27/11/2023).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Salah satu komitmen Bupati Sukoharjo, Etik Suryani sejak awal menjabat adalah mewujudkan gedung sanggar inklusi mandiri di semua kecamatan. Secara bertahap pembangunan dilakukan disetiap kecamatan dan hingga November 2023 ini 12 kecamatandiSukoharjo sudah memiliki gedung sanggar inklusi mandiri.


Gedung sanggar inklusi terakhir adalah Gedung Sanggar Inklusi Mutiara Hati Kecamatan Tawangsari yang diresmikan bupati,Senin (27/11/2023). Gedung tersebut dibangun dengan anggaran Rp250 juta.

“Sejak awal memang saya ingin di semua kecamatan punya gedung sanggar inklusi mandiri dan alhamdullilah sudah terealisasi,” ujar Etik.

Etik ingin gedung sanggar inklusi di setiap kecamatan dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan pada Aanak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang membutuhkan perhatian luar biasa. “ABK butuh perhatian yang luar biasa karena keterbatasannya dalam hal apapun,” ujarnya.


Etik juga mengimbau kepada orang tua yang memiliki ABK untuk tidak berkecil hati dan malu karena ABK adalah titipan Tuhan sehingga harus dirawat dengan baik. Dikatakan Etik, keberadaan sanggar sangat mendukung kebutuhan ABK dalam melakukan kegiatan terkait tumbuh kembang anak.

“Sanggar ini saya harap dimanfaatkan dengan baik untuk kesehatan terapis, pendidikan yang sesuai untuk ABK, dan lainnya,” pesan Etik.

Bupati juga mengatakan, keberadaan sanggar inklusi memang tidak bisa membuat ABK sembuh 100%, namun setidaknya anak mampu mengekspresikan diri sehingga tahu apa yang dibutuhkan. Pasalnya, ABK juga butuh bersosialisasi seperti anak yang lain.

“Sekali lagi, pesan saya jangan malu punya ABK. Jangan hanya dirumah saja karena ABK juga punya hak seperti anak yang lain untuk bermain, belajar, dan lainnya,” ujarnya.


Sedangkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin, mengaku pembangunan gedung inklusi dilakukan secara bertahap setiap tahunnya. Terkait pembangunan sendiri, setiap kecamatan diminta untuk menyediakan lahan dan biaya pembangunan dibantu oleh Bupati.

Dikatakan Suparmin, anggaran pembangunan gedung sanggar inklusi disetiap kecamatan berbeda-beda. Ada yang Rp200 juta Rp350 juta, dan lainnya. Menurutnya, total anggaran pembangunan gedung sanggar inklusi di 12 kecamatan Rp2,8 miliar.

“Saat ini pembangunan gedung sanggar inklusi di 12 kecamatan sudah selesai, yang terakhir Kecamatan Tawangsari ini,” ujarnya (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *