Soal Bau PT RUM, Pemuda Muhammadiyah Desak Pemkab Bentuk Tim Independen

Limbah bau PT RUM masih dirasakan. Warga di beberapa desa terus berkoordinasi untuk menyikapi masalah bau tersebut.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Teror baru PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) belum berakhir hingga saat ini. Menyikapi hal itu, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo merasa prihatin dan mendesak Pemkab Sukoharjo segera membentuk tim independen. Dengan pembentukan tim independen diharapkan masalah teror bau yang dirasakan warga bisa segera selesai.



“Kami sudah membentuk tim advokasi untuk mengawal kasus ini. Langkah awal kami mengajukan audiensi dengan Bupati,” ujar Ketua PDPM Sukoharjo Eko Pujiatmoko, Senin (1/1).

Menurutnya, selain membentuk tim advokasi, PDPM juga mendesak Pemkab membentuk tim independen. Tim independen yang diusulkannya terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang terkait. Seperti ilmu lingkungan, hukum, industri, dan lainnya. Dengan adanya tim independen, diharapkan bisa memberikan solusi yang menyeluruh dan memberikan keadilan bagi masyarakat.

Disinggung soal penilaian akademis dari UNS yang menyatakan limbah bau PT RUM masih dibawah baku mutu sehingga belum berbahaya, Eko menilai masih harus dikaji lagi. Yang jelas, dalam riset tersebut tidak membantah jika sumber bau berasal dari PT RUM. “Faktanya, bau PT RUM mengganggu aktivitas warga termasuk kegiatan belajar anak-anak dan itu akan memberikan dampak negatif,” tandasnya.

Terpisah, Koordinator Forum Komunikasi Warga Desa Plesan, Gupit, Celep, Pengkol (PGCP) Ari Suwarno menyatakan kekecewaannya. Pasalnya, surat permohonan untuk beraudiensi dengan DPRD belum mendapatkan respon. Padahal, surat tersebut sudah diajukan sejak 5 Desember lalu. Ari mengaku warga ingin mengadu pada wakilnya di DPRD, tapi malah tidak direspon sama sekali.

“Kami hanya ingin mengadukan apa yang dialami warga soal limbah bau dari PT RUM, kok belum direspon,” ujarnya.

Ari mengaku hingga kini terus berkoordinasi dengan berkonsolidasi bersama warga di sekitar PT RUM. Pertemuan demi pertemuan terus digelar untuk menentukan langkah selanjutnya. Bahkan, Ari menyebut ada rencana menggelar aksi kembali di bulan Januari ini. Namun, Ari belum bisa memastikan kapan aksi demonstrasi tersebut akan digelar.

Terkait pernyataan akademi dari UNS yang menyatakan limbau bau PT RUM masih dibawah baku mutu sehingga belum berbahaya, Ari menyebut boleh saja akademi bilang seperti itu. Yang jelas, tiap hari warga di sekitar PT RUM merasa terganggu dengan limbau bau tersebut. Tidur tidak nyenyak, bekerja tidak nyaman, belajar terganggu dan gangguan aktivitas lainnya. Ari juga menyoroti instalasi pipa pembuangan di saluran air yang belum dibenahi hingga sekarang.

“Silahkan bilang tidak berbahaya. Intinya, warga tetap menghendaki teror bau segera hilang,” tegasnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *