Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kabupaten Sukoharjo yang dikenal sebagai daerah pertanian mendapat kesempatan bekerjasama dengan Korea Selatan melalui program “Sister City”. Rencananya, ada kabupaten di Jateng yang akan melakukan kerjasama tersebut. Dalam kerjasama tersebut, Sukoharjo akan mengirim 20-30 tenaga kerja (naker) bidang pertanian ke Korea Selatan. Kerjasama tersebut tinggal menunggu penandatanganan MoU.
“Kerjasama “Sister City” dengan Korea Selatan ditangani Provinsi Jateng. Saat ini tinggal menunggu proses penandatanganan MoU,” jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo Bahtiyar Zunan, Senin (16/4).
Dikatakan Zunan, kerjasama “Sister City” tersebut sudah cukup lama direncanakan dan belum terlaksana. Terkait kerjasama tersebut, Pemkab Sukoharjo masih menunggu informasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Karena, penandatanganan MoU akan dilakukan dengan Pemprov Jateng termasuk dengan Pemkab Sukoharjo. Zunan berharap dalam waktu dekat penandatanganan MoU bisa segera terealisasi.
Menurutnya, kerjasama “Sister City” dilakukan untuk bidang pertanian sesuai dengan pengajuan atau permintaan dari Korea Selatan. Hal itu dikarenakan Korea Selatan masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja untuk mengolah lahan pertanian.
Zunan menjelaskan, kekurangan SDM disebabkan karena kurangnya minat masyarakat di Korea Selatan terjun dibidang pertanian. Mereka memilih bekerja di perkantoran karena dianggap lebih bergengsi. “Di Korea Selatan sudah tersedia alat pertanian modern tapi kekurangan SDM. “Sister City” jadi solusi dan Sukoharjo siap,” tegasnya.
Kabupaten Sukoharjo sendiri ditunjuk oleh Pemprov Jateng dan Korea Selatan karena selama ini dikenal sebagai daerah pertanian. Hal itu ditunjukkan dengan masih luasnya lahan pertanian serta hasil panen melimpah. Selain itu, ketersediaan SDM dibidang pertanian juga sangat banyak.
Nantinya, ujar Zunan, naker dari Sukoharjo akan bekerja di Korea Selatan selama enam bulan saat mulai awal mengolah tanah dan tanam. Selanjutnya, naker tersebut kembali ke Indonesia dan berangkat lagi ke Korea Selatan saat panen. “Kerjasama ini direncanakan tidak hanya dibidang tanaman padi saja. Tapi semua sektor pertanian diberbagai jenis tanaman. Seperti sayuran dan lainnya,” kata Zunan.
Zunan menambahkan, sebelum dikirim ke Korea Selatan, para calon pekerja asal Sukoharjo tersebut akan dilatih lebih dulu di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo. Pelatihan dilakukan sebagai sarana mempersiapkan naker sebelum dikirim. Calon naker yang akan dikirim maksimal 25 tahun. (erlano putra)
Facebook Comments