Simak, Ini Penyebab Herpes yang Jarang Orang Tahu

Penyebab herpes.(Foto:Halodoc)

Sukoharjonews.com – Herpes adalah sekelompok virus hepresviridae yang menyebabkan infeksi pada manusia. Penyakit herpes umumnya ditandai dengan munculnya luka, kulit kering, dan lepuhan pada kulit. Terdapat 2 jenis virus Herpes yang paling sering terjadi, yaitu herpes zoster dan herpes kelamin (herpes genital).

Dilansir dariHonestdocs, Minggu (8/9/2024), penyebab herpes adalah virus. Kondisi tersebut bisa menyerang siapa saja terutama mereka yang memiliki sistem imun yang lemah. Virus herpes menjadi penyebab penyakit herpes zoster maupun herpes kelamin.

Virus ini dapat menyebabkan herpes kelamin atau herpes genital yang biasanya menyebar dari satu orang ke orang lain saat melakukan hubungan seks, baik secara vaginal, oral, atau anal.

Selain itu, virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit atau melalui kulit mulut, penis, vagina, saluran kemih, atau anus dengan orang yang telah terinfeksi penyakit herpes.

Herpes juga bisa menyebar dari satu bagian ke bagian tubuh yang lain. Jika penderita menyentuh luka di alat kelamin, maka virus dapat terbawa oleh jari-jari dan ketika menyentuh bagian tubuh lain, termasuk mulut atau mata, maka virus tersebut akan menular ke bagian yang tersentuh.

Ibu hamil yang mengalami penyakit herpes genital harus memberitahu dokter, termasuk jika pernah berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi herpes. Hal ini untuk membantu mencari cara yang tepat untuk mengurangi risiko penularan virus herpes pada anak. Jika memiliki infeksi herpes genital aktif pada waktu persalinan, maka virus ini dapat tertular ke bayi.

Ketika bayi melewati jalan lahir, mungkin bayi tersebut dapat kontak dengan luka dan terinfeksi oleh virus. Jika hal ini terjadi dapat berisiko menyebabkan kerusakan otak, kebutaan, atau bahkan kematian pada bayi baru lahir.

Salah satu cara yang dilakukan ketika ibu hamil diduga menderita penyakit herpes yang aktif saat akan melahirkan, maka dokter mungkin akan melakukan operasi caesar (C-section) sehingga bayi tidak harus melalui jalan lahir persalinan normal dan terpapar virus herpes dari ibu.

Jenis penyakit Herpes
Ada 3 jenis virus herpes yang paling umum terjadi, di antaranya:

1. Herpes Zoster (Cacar Ular)
Herpes Zoster atau penyakit cacar ular disebabkan oleh virus Varicella zoster (VZV) yang juga menjadi penyebab seseorang terkena cacar air. Umumnya cacar air terjadi pertama kali pada usia anak-anak dan remaja. Namun, seseorang yang pernah terpapar virus ini biasanya akan mengalami penurunan kekebalan tubuh dan berisiko menderita Herpes Zoster di kemudian hari.

Virus Varicella zoster (VZV) dapat menular akibat kontak langsung dengan penderita cacar air ataupun percikan liur ketika penderita herpes bersin atau batuk. Tanda atau gejala herpes zoster dapat berupa bintil kulit berisi cairan di kulit yang biasanya muncul setelah 7-21 hari setelah terpapar virus herpes.

2. Herpes kelamin (Virus Simplex Herpes (HSV) Tipe 1
HSV tipe 1 merupakan salah satu jenis virus herpes yang sering menyebabkan herpes oral. Tak hanya menyebabkan herpes mulut (oral herpes), tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan penyakit herpes genital jika penderita melakukan hubungan intim secara oral.

Herpes kelamin atau HSV tipe 1 jarang menimbulkan gejala sehingga penularannya sering tidak disadari. Namun, jika terdapat gejala seperti demam, sensasi terbakar pada lesi luka, rasa nyeri, dan munculnya blister, maka hal itu dapat meningkatkan risiko penularan.

3. Virus Simplex Herpes (HSV) Tipe 2
VIrus HSV tipe 2 dapat menjadi penyebab herpes genital yang paling utama. Penularan juga dapat terjadi dari ibu ke bayi saat proses persalinan.

Apabila terinfeksi, virus akan tetap ada di dalam tubuh selama sisa hidup dan dapat kambuh kapan saja pada penderita herpes.

Gejala herpes genital atau herpes simplex yang sering terjadi adalah rasa nyeri saat berkemih, adanya cairan keluar dari vagina, rasa gatal, serta muncul benjolan di daerah selangkangan paha. Seseorang yang sering berganti-ganti pasangan dan memiliki sistem imun rendah lebih berisiko terjangkit virus ini. (patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *