Sebanyak 915 Sarhunta Dibangun di Mandalila, Dukung Ajang Balap Motor Internasional

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan peningkatan kualitas rumah tak layak dengan BSPS sebanyak 915 unit, menjadi Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Sukoharjonews.com (Lombok Tengah) – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan peningkatan kualitas rumah tak layak dengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 915 unit, menjadi Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).


Sarhunta tersebut diharapkan menjadi alternatif hunian bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke NTB selama ajang balap motor internasional yaitu, MotoGP dan World Superbike (WSBK) di Mandalika, sekaligus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan KM Arsyad mengatakan, secara keseluruhan pembangunan Sarhunta di DPSP Mandalika sebanyak 915 unit. Jumlah tersebut terbagi menjadi dua lokasi yakni, 300 unit di Kabupaten Lombok Tengah untuk mendukung ajang WSBK dan 98 unit di Kabupaten Lombok Utara. Sedangkan sisanya sebanyak 517 unit dilaksanakan pembangunan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di sepanjang koridor pintu masuk di kawasan Mandalika.

“Kami berharap dengan pembangunan Sarhunta ini masyarakat bisa menempati rumah layak huni sekaligus meningkatkan perekonomian dengan membuka homestay bagi para wisatawan yang datang berkunjung,” kata Arsyad, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Minggu (13/11/2022).

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Nusa Taenggara, I Rini Dyah Mawarty mengatakan, pembangunan Sarhunta di DPSP Mandalika dilaksanakan sejak Mei 2020 dan selesai seluruhnya pada Desember 2020. Biaya pembangunan bersumber dari APBN senilai Rp62,2 miliar dan dukungan keswadayaan senilai Rp10,8 miliar.


“Konsep bangunan rumah yang dibangun homestay seluruhnya mengadopsi kearifan lokal seperti Bale Lumbung dan Bale Bonter. Jadi konsepnya rumah lumbung dan berdasarkan kearifan Suku Sasak,” jelasnya.

Rini juga mengatakan bahwa Kementerian PUPR melalui BP2P Nusa Taenggara I, telah merampungkan sebanyak 120 unit Rumah Kusus (Rusus) bagi masyarakat terdampak pembangunan Sirkuit MotoGP dan WSBK tipe 36 dengan struktur Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) berlokasi di Dusun Ngolang Desa Kuta berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi sebelumnya, “setiap unit rumah memiliki dua kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dapur, teras depan dan belakang,” tuturnya.

Dibangun sejak 27 Oktober 2021 – 15 Agustus 2022, Rini menambahkan, Rusus tersebut dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT. Sagita – Buser, KSO dan Manajemen Konstruksi CV. Archi Teknik dengan biaya senilai Rp23 miliar.

”Rusus tersebut juga dilengkapi fasilitas penunjang seperti taman bermain, jaringan air bersih, jaringan listrik, mushola, layanan kesehatan, pendidikan, jalan raya, dan lampu penerang jalan,” ujarnya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page