Ragam  

RSUD Ir Soekarno Dirikan Tenda Khusus Didepan IGD, Untuk Apa?

RSUD Ir Soekarno mendirikan tenda di depan IGD untuk “screening” pasien sebelum masuk rumah sakit.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Melonjaknya kasus positif corona di Sukoharjo menyebabkan bangsal isolasi di rumah sakit penuh. Untuk itu, rumah sakit rujukan corona diminta menambah bangsal isolasi dan melakukan strategi lainnya sebagai antisipasi. Seperti yang dilakukan RSUD Ir Soekarno yang mendirikan beberapa tenda darurat di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ternyata, tenda tersebut digunakan untuk mitigasi pasien sebelum masuk rumah sakit khususnya corona.



Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, saat ini seluruh rumah sakit rujukan corona dalam kondisi nyaris penuh. Berdasarkan update 10 Desember kemarin, ada 131 pasien positif corona yang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit rujukan. “Untuk mengurangi risiko pada tenaga kesehatan, diperlukan mitigasi pasien dimana seluruh pasien yang mengakses IGD dipilah di tenda tersebut,” jelasnya, Jumat (11/12/2020).

Yunia melanjutkan, untuk pasien non corona bisa langsung dilayani di IGD dan pasien yang terindikasi corona langsung dilayani oleh satuan tugas (Satgas) khusus. Menurutnya, mitigasi pasien sebagai tindak lanjut melonjaknya kasus positif corona di Sukoharjo.

Dikatakan Yunia, selain kasus positif corona, banyak juga kasus suspek yang dirawat di rumah sakit rujukan. Untuk itulah didirikan tenda “screening” untuk memilih dan memilah pasien, mana pasien yang bisa langsung mengakses pelayanan rumah sakit dan mana yang mendapat penanganan pasien corona.

Sejak awal pandemi, ujar Yunia, RSUD sudah mengatur pasien reguler dan pasien corona. Hal itu agar tidak terjadi “cross” infeksi terhadap pasien yang dirawat meskipun ada dalam satu rumah sakit.

Saat ini, masih terdapat 261 kasus positif corona aktif yang tersebar di 12 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Kartasura 57 orang, Grogol 28 orang, Mojolaban 74 orang, Sukoharjo 28 orang, Baki 28 orang, Tawangsari empat orang, dan Bendosari tujuh orang. Kemudian Kecamatan Polokarto enam orang, Nguter lima orang, Bulu 20 orang, Gatak dua orang, dan Kecamatan Weru dua orang. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *