Rangka Baja Mulai Dipasang di Proyek Jembatan Lengking

Pembangunan Jembatan Lengking di Kecamatan Bulu terus dikebut. Saat ini tengah dilakukan pemasangan rangka baja jembatan. Pemasangan rangka baja ditargetkan selesai awal Desember mendatang.

Sukoharjonews.com – Proyek pembangunan Jmbatan Lengking terus dikerjakan meski memasuki musim hujan. Saat ini, proyek jembatan yang menghubungkan antara Desa Lengking, Kecamatan Bulu dengan Desa Tanjung, Kecamatan Nguter tesebut sudah masuk tahap pemasangan rangka baja. Pemasagan rangka baja itu sendiri direncanakan selesai awal Desember mendatang.

“Pemasangan rangka baja basu pada segmen pertama sepanjang 35 meter. Pemasangan sudah sejak awal November lalu,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Suraji, Sabtu (18/11).

Dia melanjutkan, pemasangan rangka baja dilakukan secara bertahap hingga segmen tiga. Pengerjaan proyek itu sendiri tinggal menyisakan waktu satu setengah bulan karena proyek harus selesai akhir Desember mendatang.

Pengerjaan pembangunan jembatan lengking terus dikebut mengingat waktu yang tersedia tinggal dua bulan berjalan. Dikatakan Suraji, untuk pondasi bangunan utama sudah selesai dan sekarang pengerjaan pemasangan rangka baja. Sekalipun hujan, diakui Suraji tidak masalah karena tinggal memasang saja. Rangka baja segmen kedua sendiri sepanjang 55 meter dan segmen ketiga 35 meter.

“Pengerjaan sekarang sudah menyelesaikan pemasangan rangka baja segmen pertama. Selanjutnya dikerjakan segmen kedua dan ketiga,” katanya.

Menurutnya, pemasangan rangka baja jembatan dimulai dari sisi wilayah Desa Lengking, Kecamatan Bulu. Titik tersebut dipilih karena dianggap paling siap menginggat lokasinya memudahkan petugas. Suraji mengaku melakukan pengecekan hampir setiap hari.

Warga Desa Lengking, Kecamatan Bulu Cipto mengatakan, keberadaan Jembatan Lengking sangat vital. Pasalnya, jembatan menjadi akses utama bagi masyarakat untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo. Sebelumnya, untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo masyarakat menggunakan dua cara yakni menggunakan perahu gethek bambu dan jembatan sesek bambu. Namun, keduanya dianggap kurang aman dan nyaman. Bahkan, jembatan sesek sering hanyut saat terjadi hujan deras dan banjir. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *