PT RUM Sebut Bau Berasal dari Limbah Menguap

Manager SDM PT RUM Sukoharjo, Haryo Ngadiyono memberi penjelasan ihwal pencemaran yang dikeluhkan warga Tawang Krajan, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Rabu (25/10).

Sukoharjonews.com – PT Rayon Utama Makmur  (RUM) Sukoharjo akhirnya angkat bicara soal bau menyengat yang meracuni puluhan warga  Tawang Krajan, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Pabrik raksasa di Kawasan Industri Nguter (KIN) memprediksi, pencemaran tersebut berasal dari limbah yang menguap.

Manager SDM PT RUM Sukoharjo, Haryo Ngadiyono mengatakan, beberapa hari terakhir pabrik memang tengah melakukan uji coba produksi bahan baku. Proses tersebut menggunakan bahan kimia berupa asam sulfat dan acid sesuai prosedur. Hanya saja terjadi masalah pada mesin produksi dalam proses uji coba produksi tersebut.

“Memang ada bahan kimia dalam prosesnya dan limbah kami alirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Kemungkinan timbulnya bau dari proses tersebut. Perkiraan kami karena limbah yang menguap,” terang Haryo, Rabu (25/10).

Haryo menambahkan, karena proses produksi belum sempurna saat ini proses uji coba itu sudah dihentikan. Saat ini pihaknya tengah berupaya menyempurnakan mesin produksi dan pengolahan limbah untuk mengatasi hal tersebut. “Produksi sudah dihentikan dan belum jalan lagi. Ini kami upayakan agar lebih baik lagi dan mudah-mudahan sudah normal dan tidak menimbulkan gangguan,” jelasnya.

Haryo memastikan, PT RUM tidak akan menutup mata atas keluhan warga di sekitar pabrik tersebut. Menurutnya, keluhan itu sudah disampaikan ke jajaran pimpinan umum PT RUM. Pihaknya akan segera menemui warga dan siap memfasilitasi pengobatan bagi warga yang terdampak.

“Terkait keluhan pasti kami tindaklanjuti bagaimana baiknya. Kami tidak ingin ada masalah yang merugikan kita bersama,” katanya.

Seperti diketahui, Warga Dukuh Tawang Krajan RT 01 dan 02 RW 08, Desa Gupit, Kecamatan Nguter keracunan. Penyebabnya diduga karena bau menyengat dari limbah PT RUM yang tengah melakukan ujicoba produksi. Akibatnya tidak sedikit warga yang merasa pusing, mual, muntah, hingga pingsan setelah terlalu lama menghirup bau menyengat tersebut. Warga sempat mengungsi untuk menghindari bau mirip bau saptic tank dan telur busuk itu. (sofarudin)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *