Perajin Tahu di Kartasura Lebih Memilih Kedelai Impor, Ini Alasannya

Aktivitas produksi di Sentra Industri Tahu di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura.

Sukoharjonews.com – Bisnis tahu di sentra Industri Tahu Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura lesu sejak 3 bulan terakhir. Beruntung lesunya bisnis ini tidak dibarengi melambungnya harga kedelai, bahan baku tahu.Salah seorang pengusaha, Eko Purwanto mengatakan harga kedelai masih setabil.

Menurutnya, saat ini harga kedelaiberada di kisaran Rp 6.900/kkilogram untuk kedelai impor. Sedangkan harga kedela local justru lebih mahal dan berada di angka Rp 6.950/kilogram. Karena itu pula mayoritas perajin tahu di wilayah tersebut memilih kedelai impor untuk produk tahu mereka.

“Mayoritas menggunakan kedelai impor,” kata Eko Purwanto belum lama ini.

Eko menambahkan, selain harganya lebih murah, para pengusaha tahu lebih memilih kedelai impor karena barangnya lebih mudah didapat. Meski demikian dia tidak menyebut kedelai lokal langka di pasaran. “Kedelai impor mudah didapat dan harganya lebih murah,” tuturnya.

Para pengusaha tahu sambat omzet penjualan tahu terus menurun sejak tiga bulan terakhir. Para pengusaha yang setiap hari bisa mengolah bahan baku sebanyak tiga kwintal, kini hanya bisa mengolah 2 kwintal saja. Bahkan, untuk menekan biaya produksi, para pengusaha terpaknsa mengurangi jumlah pegawai. (Sofarudin)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *