Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pemkab Sukoharjo menerima deviden dari Bank Jateng Sukoharjo karena saham bank tersebut dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Sukoharjo. Dari tahun ke tahun, nominal deviden yang diterima Pemkab Sukoharjo mengalami kenaikan. Seperti deviden tahun 2020 lalu dimana deviden dari Bank Jateng sebesar Rp30,650 miliar. Jumlah tersebut naik dibandingkan deviden tahun 2019 sebesar Rp26,893 miliar.
“Sebagai salah satu pemilik saham, Pemkab Sukoharjo memberikan dana penyertaan modal pada Bank Jateng,” jelas Pemimpin Bank Jateng Sukoharjo, Agus Hastono, saat acara penyerahan hadiah undian Tabungan Bima Periode 1 Tahun 2021 di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D), Jumat (3/12/2021) malam.
Dikatakan Agus, untuk pernyertaan modal yang diberikan Pemkab Sukoharjo juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, total penyertaan modal sebesar Rp130,989 miliar dan pada tahun 2020 penyertaan modal yang diberikan mencapai Rp149,213 miliar hingga saat ini.
“Penerimaan deviden kepada pemilik saham rata-rata diatas 20% menunjukkan kinerja Bank Jateng sangat baik sehingga modal yang disetor Pemkab Sukoharjo dapat memberikan kontribusi PAD cukup besar,” jelas Agus.
Terkait Tabungan Bima sendiri, Agus menyampaikan saat ini jumlah nasabah di Bank Jateng Sukoharjo sebanyak 2.568 orang dengan total penghimpunan dana Rp450 miliar. Sebagai bentuk apresiasi, hanya Bank Jateng yang memberikan hadiah melalui pengundian Tabungan Bima dua kali setahun. Hadiah untuk Tabungan Bima sendiri terdiri dari hadiah pertama berupa satu unit mobil Mitsubishi Xpanderr, hadiah kedua berupa tujuh unit motor N-Max, dan hadiah ketiga berupa tujuh emas batangan.
Sedangkan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyampaikan bahwa bank memiliki peran yang baik dan prospektif dalam mendukung pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Peran bank dalam aktivitas sehari-hari di masyarakat, dapat ditunjukkan melalui pertumbuhan bank yang makin hari makin banyak dengan kemudahan dalam bertransaksi.
“Eksistensi Bank Jateng sebagai lembaga bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujar Etik.
Menurutnya, sebagai bank pemerintah, Bank Jateng memiliki peran strategis dalam mendorong perkembangan ekonomi masyarakat, sekaligus motor percepatan pembangunan daerah. Etik juga mengatakan, dalam menghadapi tantangan ke depan, Bank Jateng harus mulai berbenah, menyiapkan diri menghadapi persaingan yang semakin berat.
Etik menilai, seiring peningkatan pendapatan masyarakat, kemajuan informasi teknologi serta perkembangan demografi, Bank Jateng memerlukan inovasi layanan perbankan sesuai kebutuhan terkini masyarakat. “Untuk itu, saya harap Bank Jateng terus menjalankan bisnis dengan profesional, meningkatkan pelayanan terutama dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat,” harap Etik. (erlano putra)
Facebook Comments