
Sukoharjonews.com (Bendosari) – Aksi demo hingga perusakan fasilitas PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) hingga ada penangkapan yanf diduga pelaku perusakan disesalkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sukoharjo. MUI juga menolak jika aksi perusakan tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan umat Islam. Pasalnya, aksi demo disertai dengan perusakan tidak mencerminkan umat Islam yang cinta damai.
“MUI jelas keberatan jika aksi demo dan perusakan itu dikaitkan dengan umat Islam Sukoharjo. Kalau mengatasnaman umat Islam harusnya aksi dilakukan dengan damai tanpa harus melakukan perusakan,” ujar Ketua MUI Sukoharjo Yazid Anwari, Senin (5/3).
Dikatakan Yazid, ada isu yang berkembang dimana aksi demo dan perusakan fasilitas PT RUM digerakkan oleh umat Islam. Menurutnyam isu itu tidak benar sama sekali. MUI Sukoharjo keberatan dikaitkan dengan aksi tersebut. MUI juga menyesalkan adanya perusakan hingga akhirnya ada penangkapan oleh polisi.
Kalau aksi dilakukan dengan mengatasnamakan umat Islam, ujarnya, harusnya aksi berjalan damai. Sebagai umat Islam, seharusnya juga mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dibandingkan mengedepankan emosi dan melakukan perusakan. Pasalnya, masalah dan keluhan warga berkaitan bau yang ditimbulkan PT RUM bisa dibicarakan dengan baik agar ada solusi.
Terpisah, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengaku sudah melakukan pertemuan resmi dengan MUI dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo. Kedua instansi tersebut menegaskan demo dan perusakan PT RUM Nguter tidak ada kaitannya dan digerakan oleh umat Islam. Aksi dilakukan oleh massa di luar kendali disebutkan tanpa izin.
“Saya harap masyarakat bisa menjaga diri dan tidak terpancing isu-isu yang berkembang di media sosial yang ujung-ujungnya ingin membuat Sukoharjo tidak kondusif,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments