Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Alat gesek kartu tani berupa ”Electronic Data Capture (EDC)” sudah mulai didistribusikan ke kios-kios pupuk di Sukoharjo. Hanya saja belum diketahui pasti kapan kebijakan kartu tani diberlakukan. Di sisi lain, petani mengaku masih bingung dengan penerapan kebijakan tersebut meski sudah menerima kartu tani.
Pemilik Kios Sari Tani di Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sarimin mengaku menerima EDC pertengahan Januari ini. Alat tersebut sedianya difungsikan untuk transaksi pembelian pupuk pemegang kartu tani dengan cara digesek layaknya kartu kredit.
“Sudah ada alatnya (EDC) tapi belum tahu kapan diberlakukan,” tutur Sarimin, Selasa (30/1).
Sarimin mengaku siap menerapkan kebijakan sistem pembelian pupuk dengan kartu tani. Tetapi pihaknya khawatir petani justru belum siap menerapkan kebijakan kartu tani tersebut. Mengingat, petani kebanyakan sudah tua dan tidak melek teknologi.
“Kalau saya manut saja karena hanya melayani. Tapi petaninya yang belum siap kayaknya,” kata Sarimin.
Selama ini, kata dia, petani sudah nyaman dengan sistem pembelian pupuk secara langsung. Sementara sistem kartu tani, para petani harus mengisi deposit terlebih dahulu ke bank baru bisa menebus pupuk. “Selama ini, petani itu punyanya uang berapa dibelikan pupuk sedapatnya. Ini harus ke bank dulu, saya rasa petani yang kebanyakan sudah tua, saya rasa sulit kalau harus bolak-balik seperti itu,” katanya.
Sementara itu, petani di wilayah Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Sugimin Dibyo Pramono, mengaku sudah mendapat kartu tani akhir tahun 2017 lalu. Hanya saja tidak tahu cara menggunakan dan kapan kartu tani tersebut diberlakukan.
Dia juga mengaku bingung jika harus mengisi deposit kartu tani terlebih dulu ke bank baru bisa membeli pupuk. Karena itu dia lebih memilih menggukan sistem pembayaran langsung dari pada kartu tani. “Pilih yang tinggal bayar pakai uang saja, gampang dan tidak repot,” tuturnya dengan Bahasa Jawa. (sofarudin)
Facebook Comments