Ragam  

Mengintip Desa Sanggang Sukoharjo, Sentra Durian Premium, Diproyeksikan Jadi Lokasi Agrowisata

Panen perdana Durian Sanggang oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.

Sukoharjonews.com – Siapa sangka jika ada satu wilayah di Kabupaten Sukoharjo yang menjadi penghasil durian premium. Lokasinya ada di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu. Saat ini, berbagai jenis durian premium ditanam di Desa Sanggang dan mulai panen.


Sentra durian premium di Desa Sanggang tersebut juga menarik perhatian Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Ketua DPRD Wawan Pribadi yang menyempatkan diri mengunjungi lokasi tersebut beberapa waktu lalu. Bahkan, Bupati juga menyempatkan diri memetik langsung buah durian dan juga alpukat yang ada di lokasi.

Saat ini, pohon durian yang ada memang tidak terlalu tinggi karena hanya sekitar 3 meter dan sudah berbuah. Hal itu membuat memtik durian menjadi gampang karena tidak harus naik ke atas pohon.

“Ini belum semuanya bisa dipanen, kalau semua pohon yang ada panen, hasilnya akan sangat banyak sehingga bisa dijadikan alternatif masyarakat penyuka durian,” ungkap Bupati.


Dengan hasil durian tersebut diharapkan dapat mengangkat Desa Sanggang karena selama ini dikenal sebagai desa dengan kondisi gersang dan tidak produktif. “Tentu ini sangat membanggakan karena Sukoharjo juga bisa dikenal sebagai penghasil durian sehingga pasti dicari, apalagi jenis duriannya kelas premium,” katanya.

Selain durian, di Desa Sanggang juga dikembangkan buah alpukat kualitas super jenis Aligator. Jenis alpukat Aligator untuk satu buah beratnya bisa mencapai 500-700 gram. Buah lainnya adalah kelengkeng yang juga mulai berbuah.

Selain durian, buah alpukat juga dikembangkan di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo.

Bupati berharap kawasan tersebut bisa dijadikan lokasi agrowisata dengan produk durian, alpukat, dan kelengkeng sehingga bisa mendongkrak perekonomian warga.

Pengembangan kawasan tersebut oleh kelompok tani dengan budidaya durian dan alpukat mendapat pendampingan dari Yayasan Obor Petani Semarang. Menurut Hendrik Simarmata dari yayasan tersebut, perjuangan para petanu sudah dilakukan sejak tahun 2019 dan saat ini sudah mulai terlihat hasilnya.


Kawasan ini dikembangkan oleh Kelompok Tani Krido Mukti dimana pada awalnya belum banyak warga yang bergabung karena tantangannya sangat berat. “Awalnya warga lebih memilih menanam pohon jati yang jelas hasilnya meski lama, kalau durian belum ada kejelasan,” ujarnya.

Menurutnya, kelompok tani pun sempat melakukan studi banding ke Ungaran hingga Nglanggran, Gunungkidul yang sudah sukses menanam durian. Dari kerja keras bersama petani yang ada dalam kelompok tani tersebut, akhirnya saat ini sudah terlihat hasilnya. Dimana alpukat dan durian kualitas premium benar-benar bisa hadir di Sanggang.

Hendrik mengaku, jenis durian yang ditanam di Desa Sanggang antara lain jenis Musangking, Duri Hitam, Bawor, Montong dan D24. Sedangkan untuk alpukat jenisnya Pluwang dan Aligator dimana jenis buah tersebut merupakan kualitas premium.


Saat ini, ujarnya, luasan lahan yang ada mencapai 20 hektar dan ditanami pohon durian 2.000 batang, alpukat 1.500 batang. Panen perdana durian sendiri sudah dilakukan beberapa hari lalu untuk panen massal akan dilakukan pada bulan Agustus-September 2023 mendatang.

Salah satu tokoh setempat yang ikut membidangi lahirnta Kelompok Tani Krido Mukti, Suyitno, mengaku apa yang dihasilkan saat ini merupakan kerja keras para petani dan pendamping. “Dulu para petani ini sempat menghadap Bupati Wardoyo Wijaya untuk menjadikan Sanggang sentra durian dan langsung didukung,” ujarnya.

Kelompok Tani Krido Mukti sendiri beranggotakan 60 orang dan rata-rata usia mereka sudah bukan anak muda lagi meski tetap mmeiliki semangat untuk maju dan berkembang. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *