Mahasiswa Universitas di China Mengembangkan Baterai Kalsium untuk Menggantikan Baterai Lithium-Ion

Mahasiswa China kembangkan baterai Kalsium. (Foto: Gizmochina)

Sukoharjonews.com – Sebuah tim di Universitas Fudan di Shanghai, China telah membuat lompatan maju yang dapat mengubah cara kita memberdayakan dunia. Mereka telah mengembangkan baterai jenis baru yang tidak hanya dapat diisi ulang tetapi juga mengandalkan kalsium—logam yang jauh lebih umum daripada litium, yang saat ini mendominasi pasar baterai.


Dikutip dari Gizmochina, Minggu (25/2/2024), teknologi ini menjanjikan untuk membuat baterai lebih murah dan ramah lingkungan, sebuah langkah signifikan menuju solusi energi berkelanjutan.

Kalsium, yang melimpah di kerak bumi, menjadikan baterai ini pilihan yang layak untuk digunakan secara luas. Berbeda dengan sel lithium-ion yang memberi daya pada sebagian besar gadget modern kita, baterai berbasis kalsium tidak bergantung pada bahan langka atau mahal seperti nikel, kobalt, dan mangan. Sebaliknya, mereka menggunakan karbon untuk bahan katoda, sehingga secara drastis mengurangi biaya dan dampak terhadap lingkungan.

Diterbitkan di jurnal bergengsi Nature, penelitian ini menunjukkan baterai mampu bertahan dalam 700 siklus pengisian-pengosongan pada suhu kamar tanpa kehilangan efisiensi. Ini merupakan terobosan untuk baterai berbasis kalsium, yang dikenal karena keamanan dan kinerjanya yang stabil.


Perkembangan ini terjadi pada saat yang genting. Dengan melonjaknya permintaan litium akibat boomingnya kendaraan energi baru dan solusi penyimpanan energi terbarukan, para ahli telah memperingatkan potensi kekurangan litium. Baterai berbasis kalsium baru, dengan kepadatan energi teoretisnya yang tinggi, menghadirkan alternatif yang menarik.

Baterai ini mengambil oksigen dari udara, sehingga menghilangkan kebutuhan akan penyimpanan material di dalam baterai itu sendiri, yang selama ini menjadi faktor pembatas dalam pengembangannya.


Keberhasilan tim Fudan terletak pada penciptaan elektrolit cair baru yang memenuhi persyaratan ketat untuk elektroda baterai sekaligus mencegah reaksi kalsium yang dapat mengurangi kapasitas. Elektrolit ini tidak hanya menghantarkan ion secara efektif pada suhu kamar tetapi juga menjamin keamanan baterai.

Meskipun masih ada jalan yang harus ditempuh sebelum baterai ini dapat menyamai masa pakai sel litium-ion saat ini, potensi penerapannya dalam perangkat elektronik portabel, perangkat yang dapat dikenakan, dan lainnya tidak dapat disangkal. Selain itu, kemungkinan mengintegrasikan baterai ini ke dalam tekstil fleksibel membuka jalan baru bagi inovasi. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *