Sukoharjonews.com – Levi Strauss baru-baru ini mengumumkan kemitraannya dengan studio model digital Lalaland.ai yang berbasis di Amsterdam untuk memperkenalkan model fesyen yang dihasilkan komputer sebagai bagian dari inisiatif keragaman, kesetaraan, inklusi, dan keberlanjutannya.
Dilansir dari Gizmochina, Selasa (28/3/2023), Lalaland.ai bertujuan untuk menciptakan industri fesyen yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan menyediakan model hiper-realistis dari berbagai tipe tubuh, usia, ukuran, dan warna kulit, yang memungkinkan pelanggan memvisualisasikan item fesyen pada orang yang mirip dengannya.
Levi’s menekankan bahwa model yang dihasilkan AI akan melengkapi model manusia dan tidak menggantikannya seluruhnya. Perusahaan melihat mode dan teknologi sebagai seni dan sains dan memandang kemitraan ini sebagai peluang menarik untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih beragam dan inklusif.
Sementara branding Levi menekankan komitmennya terhadap keragaman, kesetaraan, dan inklusi, beberapa kritikus telah menunjukkan bahwa langkah menuju model yang dihasilkan AI dapat mengarah pada otomatisasi industri. Dengan kemajuan dalam fotografi, seni, dan penulisan yang dihasilkan oleh AI, penting untuk memeriksa motif perusahaan ketika mereka mengklaim memprioritaskan keragaman dan keberlanjutan sementara memproduksi sesuatu secara massal yang sebelumnya membutuhkan tenaga manusia.
Levi’s juga telah merestrukturisasi tenaga kerja korporatnya untuk menghemat hingga $100 juta per tahun, yang mengakibatkan hilangnya sekitar 800 pekerjaan. Meskipun pengenalan model yang dihasilkan AI mungkin memang mendukung tujuan keragaman dan keberlanjutan perusahaan, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap pekerja manusia dan industri secara keseluruhan. (nano)
Facebook Comments