Ketahui Faktor yang Dapat Menumbuhkan Sifat Zuhud

Mengenal sifat zuhud.(Foto: merdeka)

Sukoharjonews.com – Zuhud adalah pola hidup yang menjaga diri dari pengaruh harta atau masalah keduniawian (materi), atau tidak terlalu menyibukkan diri terhadap hal-hal yang bersifat materi, melainkan lebih memfokuskan pada kehidupan akhirat.


Dikutip dari Nu Online, pada Kamis (18/4/2024), secara bahasa zuhud artinya menjauhi, menghindari, meninggalkan atau tidak menyukai. Sebagaimana pengertian zuhud ini ada dalam firman Allah Swt sebagai berikut.

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَ ابْقَى

Artinya: “Padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal.”(Q.S. al-‘Ala [87]: 17)

Sederhananya, zuhud adalah melenyapkan keterkaitan hati dengan harta. Sehingga zuhud bukan berarti tidak kaya. Juga tidak identik dengan miskin. Orang kaya belum tentu tidak zuhud. Orang miskin juga belum pasti memiliki sikap zuhud. Karena zuhud adalah pekerjaan hati, bukan pekerjaan lahiriyah. Sehingga yang mengetahui apakah dia zuhud atau tidak adalah dirinya sendiri, dan tentu saja Allah swt.


Imam Ahmad membagi zuhud ke dalam tiga tingkatan. Pertama. Tingkatan zuhud orang awam. Pada tingkatan ini, seseorang dianggap zuhud manakal dia meninggalkan keharaman. Kedua, tingkatan zuhud orang-orang istimewa (khawash). Yaitu meninggalkan hal-hal –bahkan yang halal sekalipun- yang melebihi kebutuhannya. Jadi dia hanya mengambil sesuatu yang menjadi kebutuhannya saja. Ketiga, tingkatan zuhud orang yang sangat istimewa (al-‘arifin). Pada tingkatan ini, seseorang akan meninggalkan segala sesuatu yang mengganggunya untuk ingat kepada Allah.

Lalu bagaimana caranya agar sifat zuhud bisa tumbuh di hati seseorang?
Mengutip buku Akhlak Rasul menurut Al-Bukhari dan Muslim (Abdul Mun’im al-Hasyimi, 2018), setidaknya ada lima faktor yang bisa menumbuhkan sifat zuhud di dalam hati seseorang.

Pertama, memikirkan kehidupan akhirat. Di dalam Islam, kehidupan di dunia adalah ladang akhirat. Jika dia beramal baik, maka dia akan mendapatkan pahala dan ganjaran. Juga sebaliknya. Bila dia berlaku buruk selama di dunia, maka ia akan mendapatkan siksa. Di akhirat kelak. Dengan senantiasa memikirkan kehidupan akhirat, maka dia akan selalu ingat bahwa amal yang dia kerjakan di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Sehingga dia tidak tertartik lagi dengan kenikmatan di kehidupan dunia yang sementara ini.


Kedua, menumbuhkan kesadaran bahwa kenikmatan di dunia bisa memalingkan hati dari ingat kepada Allah. Di samping itu, perlu juga ditumbuhkan dalam hati bahwa kenikmatan dunia membuat seseorang akan lama berdiri di hadapan Allah untuk mempertanggungjawabkan semuanya kepada-Nya.

Ketiga, menumbuhkan kesadaran bahwa memburu dunia sangatlah melelahkan. Tidak jarang seseorang saling sikut, berbuat keji dan hina, untuk mendapatkan dunia. Hal itu tentu saja membuat derajat manusia semakin rendah di hadapan Allah, meskipun mungkin derajatnya tinggi di hadapan manusia.


Keempat, menyadari bahwa dunia itu terlaknat. Sebagaimana keterangan dalam hadits nabi, dunia dan yang ada di dalamnya adalah terlaknat kecuali dzikir kepada Allah, belajar atau mengajar, dan pekerjaan yang ditujukan hanya kepada Allah. Jadi apapun itu, jika membuat seseorang menjadi jauh dari Allah maka terlaknat.

Kelima, merasa bahwa dunia adalah hina dan godaannya bisa membahayakan kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam QS. Al-A’laa ayat 16-17; “Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.”

Sekali lagi zuhud bukan berarti anti-harta benda. Juga bukan harus hidup miskin atau identik dengan kemiskinan. Namun melepaskan keterkaitan hati dengan harta. Contohnya, banyak sahabat Nabi Muhammad saw. yang kaya namun tetap zuhud seperti Abduraahman bin Auf, Zubair binAwwam, Zaid bin Tsabit, dan lainnya. Mereka memiliki harta yang melimpah, namun hartanya tidak membutakan mata dan hati mereka sehingga melupakan akhirat.(cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *