Ragam  

Kesulitan Air Bersih Mulai Melanda Sukoharjo Wilayah Selatan

Ilustrasi.

Sukoharjonews.com – Musim kemarau sudah mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat di Kabupaten Sukoharjo wilayah selatan. Setidaknya terdapat 60 kepala keluarga (KK) atau 245 jiwa warga Dukuh Tugusari RT 01/07 Desa Kamal, Kecamatan Bulu mulai kesulitan mendapatkan air bersih sejak akhir Juli 2022 lalu.


“Dari pemetaan kami, ada 17 desa yang rawan mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau. Puncak kemarau diperkirakan bulan September 2022 mendatang,” terangka Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, Senin (8/8/2022).

Sri Maryanto melanjutkan, BPBD Sukoharjo sudah menerima laporan warga kekurangan air bersih dampak musim kemarau di Dukuh Tugusari RT 01 RW 07 Desa Kamal, Kecamatan Bulu. Selama ini, warga mengandalkan sumur dan Pamsimas. Namun, memasuki kemarau debit sumur dan juga Pamsimas terus berkurang.

Sebenarnya, ujar Sri Maryanto, masih terdapat sumber air namun tidak mampu memenuhi kebutuhan. Warga akhirnya meminta bantuan kiriman air bersih dan selanjutnya dilakukan pengiriman. Sampai saat ini, BPBD sudah mengirima enam tangki air bersih untuk warga.

BPBD Sukoharjo mencatat peta kerawanan bencana alam khususnya kekeringan paling rawan terjadi di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tawangsari, Weru, dan Bulu.

Data BPBD Sukoharjo diketahui wilayah rawan kekeringan tinggi di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco. Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Puron. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.

“Total ada 17 desa di tiga kecamatan memiliki tingkat kerawanan tinggi kekeringan berupa kekurangan air bersih saat musim kemarau. Terus kami pantau karena memang kondisi sekarang cuaca sangat panas dan warga sudah ada yang terdampak,” tambah Sri Maryanto. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *