Ini Tips Psikologi untuk Capai ‘Post Traumatic Growth’

Post Traumatic Growth . (Foto : Freepik)

Sukoharjonews.com – Trauma sering kali dikaitkan dengan hal negatif yang harus segera dilupakan. Perasaan tidak nyaman dan menyedihkan sering menghantui pikiran seseorang saat bersinggungan dengan trauma.


Dilansir dari Positive Psychology, Rabu (26/7/2023),trauma juga dapat mendatangkan pertumbuhan, lho Beauties seperti yang diungkapkan oleh Richard G. Tedeschi dan Lawrence Calhoun. Kedua peneliti psikologi ini berpendapat kalau Post Traumatic Growth terjadi saat adanya pertumbuhan usai seseorang mengalami krisis kehidupan, berikut beberapa tips untuk mencapai Post Traumatic Growth.

1. Kenali Kekuatan atau Potensi
Setiap orang pasti memiliki kekuatan atau potensi yang dapat jadi keunggulan dirinya. Hanya saja kadang kamu belum menyadarinya dan perlu menggalinya. Potensi diri sangat membantumu untuk menyesuaikan diri dengan masa-masa kritis atau berat yang jadi hambatan tersendiri dalam hidupmu, seperti halnya bangkit dari trauma masa lalu yang sangat menyedihkan. Contohnya saja, harus kembali bekerja setelah punya pengalaman traumatik pernah di PHK secara mendadak dari kantor sebelumnya.

2. Ekspresikan Perasaan yang Tak Menyenangkan
Pengalaman tak menyenangkan yang kamu rasakan tidak perlu kamu lupakan secara terburu-buru atau kamu sangkal. Kalau kamu merasa sedih karena ditinggal oleh pacarmu, maka kamu dapat menerima dan mengakui perasaan sakit hati tersebut.

Namun bukan berarti kamu menyepelekan masalah itu atau mengabaikannya. Tapi kamu mau jujur mengakui bahwa kamu memang merasa sakit hati dan sedih. Kamu dapat mengekspresikannya dengan cara menggambar atau membuat coretan dengan warna-warna tertentu di kertas kosong.


3. Terbuka dan Berani untuk Cari Bantuan
Punya pengalaman traumatis bukan aib yang perlu ditutupi. Kamu berhak merasa sedih, kecewa, dan marah untuk pengalaman traumatis dan kamu juga punya hak untuk mendapat dukungan sosial dari orang terdekatmu.

Kamu dapat meluapkan perasaanmu pada sahabat kepercayaanmu. Namun jika kamu ingin menghindari subjektivitas,kalian bisa banget konsultasi dengan tenaga profesional seperti pergi ke psikolog untuk mendapatkan insight dari pengalaman traumatis.

4. Sabar dan Berproses Sesuai Ritme Kamu
Masing-masing orang memiliki pengalaman traumatis yang berbeda dan punya detail yang spesifik. Jika ada orang lain yang lebih cepat bangkit dari pengalaman traumatisnya, tidak perlu memaksakan diri di saat kamu masih merasa sangat kecewa dan larut dalam rasa sedih.

Ada proses dan tantangan yang harus kamu lalui secara perlahan. Hal terpenting kamu berprogres dari hari ini menuju hari esok yang lebih baik. Kalau perlu kamu dapat mencatatnya dalam jurnal perkembanganmu di buku harian tentang perasaanmu dari hari ke hari.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *