Sukoharjonews.com (Kartasura) – Rembesan air di badan jalan Underpass Makamhaji, Kartasura Sukoharjo, Jawa Tengah masih terus mengalir. Pantauan di lokasi, sumber air yang keluar di badan jalan di lajur utara bagian timur dan selatan bagian barat.
Air jernih tampak terus mengalir dan membuat sebagian aspal jalan mengelupas. Seorang petugas tampak membersihkan saluran air yang tersumbat material aspal yang mengelupas di lajur utara. Aspal tersebut mengelupas karena tidak kuat menahan aliran air yang terus keluar.
Selain itu, saluran juga tersumbat sampah yang setiap hari mencapai satu karung. “Sudah lima kali ini aspal diperbaiki, tapi ini jebol lagi,” kata Sardi (46) petugas Underpass Makamhaji, Senin (8/1).
Sardi menambahkan, di lajur selatan bagian barat aspal mengelupas sejak beberapa hari terakhir. Aspal tersebut mengelupas karena tidak kuat menahan semburan air dari bawah tanah. Menurutnya, setiap kali aspal mengelupas pasti segera diperbaiki.
“Sudah ada stok aspal untuk memperbaiki,” imbuh warga Windan, Desa Makamhaji, Kartasura itu.
Pembersihan saluran tersebut itu sendiri diharapkan dapat mengurangi atau menghentikan aliran air yang membuat aspal mengelupas itu. Menurutnya, air menembus badan jalan di sisi utara tersebut akibat dari tersumbatnya saluran menuju bak penampungan.
“Setelah nanti dibersihkan, air yang keluar di badan jalan itu mudah-mudahan bisa mampet,” harapnya.
Sementara itu, imbas dari upaya pembersihan saluran air itu, arus lalu lintas terutama ke arah timur menjadi sedikit tersendat. Pengendara harus ekstra berhati-hati dan mengantre ketika menghindari lokasi yang dibersihkan itu agar tidak berbenturan dengan arus dari arah timur.
Seorang pengendara sepeda mengatakan, perbaikan boleh saja dilakukan selama tidak membuat arus lalu lintas macet. “Kalau perlu dilakukan malam hari ketika jalan sudah sepi-sepinya,” tutur salah satu pengendara sepeda motor, Sugeng Riyadi (24).
Pengendara lainnya, Layla (21) berharap polemik di Underpass Makamhaji benar-benar diatasi. Menurutnya, setiap musim hujan terowongan di Jalan Slamet Riyadi tersebut selalu didera masalah yang sama. “Dari dulu masalahnya itu-itu saja (rembesan air), seharusnya kan ada kajian untuk mengatasinya,” katanya.
Sementara itu, warga sekitar Underpass Makamhaji tidak yakin persolan sumber air di jalan bawah tanah itu bisa dituntaskan. Mengingat upaya perbaikan yang selama ini dilakukan belum berhasil menghentikan rembesan air di sana. “Airnya pasti terus keluar, wong pas sumbernya,” kata salah satu warga, Agus (42).
Menurutnya, rembesan air tersebut tidak hanya terjadi di musim penghujan saja. Saat musim kemarau pun terlihat rembesan air meski tidak sebanyak seperti saat musim hujan seperti ini. Akibatnya aspal di jalur Underpass menjadi lebih mudah mengelupas atau rusak. (Sofarudin)
Facebook Comments