Sukoharjonews.com – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kesiapan infrastruktur jalan tol dan jalan nasional di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Dengan siapnya infrastruktur jalan tersebut diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas selama libur Nataru.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Apri Artoto menjelaskan, jalan tol di Jatim yang telah beroperasi sepanjang 491 km yaitu Tol Solo-Ngawi (90 km); Tol Ngawi-Kertosono (87 km); Tol Kertosono-Mojokerto (40 km); Tol Surabaya-Mojokerto (36 km); Tol Surabaya-Gresik (21 km). Kemudian Tol Surabaya-Gempol (49 km); Tol Waru-Juanda (13 km); Tol Gempol-Pasuruan (34 km); Tol Pasuruan Probolinggo seksi 1-4A (40 km); Tol Gempol-Pandaan (14 km); Tol Pandaan-Malang (38 km); dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1-3 (29 km).
“Dengan beroperasinya tanpa tarif Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo (Seksi 4A Probolinggo Timur-SS Gending) sepanjang 9,1 km, dan pengoperasian Tempat Istirahat dan Pelayanan baru yaitu TIP KM 13 A dan B di ruas Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar pada libur Nataru diharapkan dapat memperlancar dan meningkatkanya kenyamanan,” jelas Apri, dilansir dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (9/12/2023).
Menurutnya,Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali telah mempersiapkan jalan nasional di Provinsi Jawa Timur dimana total panjang jalan 2.361 km dengan kondisi kemantapan jalan 97,80% dan jembatan yang membentang sepanjang 24.706 m dengan kondisi kemantapan jembatan 86,1%.
Saat ini juga tengah mempercepat dua pekerjaan untuk mendukung kelancaran lalu lintas libur Nataru 2023 yaitu pekerjaan penggantian Jembatan Kali Glidik II Lumajang yang sudah fungsional pada 2 November 2023 dan pekerjaan pembangunan Flyover Djuanda Sidoarjo yang direncanakan dapat beroperasi pada 15 Desember 2023 mendatang.
Sekretaris BPJT juga menjelaskan dalam persiapan libur Nataru, Kementerian PUPR sudah mengidentifikasi lokasi rawan kemacetan, rawan kecelakaan dan rawan bencana (banjir dan longsor), menyiagakan posko alat berat atau disaster relief unit (DRU) dan bahan material di 9 lokasi, serta menyiapkan posko Nataru sebanyak di 29 titik lokasi.
“Pastinya akan dilakukan upaya di lapangan untuk mengurai kemacetan baik di ruas jalan tol maupun ruas jalan nasional. Kalau antisipasi bencana, untuk di Jatim kita sudah menyiapkan disaster relief unit di lokasi yang memang secara histori itu lokasi rawan bencana. Sehingga jika terjadi bencana dapat dimobilisasi segera mungkin,” tambah Apri. (nano)
Facebook Comments