Gaya Hidup Penyebab Kanker yang Sebaiknya Dibatasi

Gaya hidup sebabkan kanker. (Foto: detik health)

Sukoharjonews.com – Kanker adalah salah satu penyakit yang paling sering menyebabkan kematian. Kondisi ini terjadi karena adanya mutasi atau perubahan pada gen yang mengakibatkan sel-sel tubuh membelah secara abnormal dan tidak terkendali. Sayangnya, belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya mutasi gen tersebut.


Dilansir dari Siloam Hospital, Kamis (28/3/2024), terdapat beberapa hal yang diduga sebagai gaya hidup penyebab kanker, yang sebaiknya dibatasi atau dihindari. Apa saja itu? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Gaya Hidup Penyebab Kanker
Kanker sering kali diasumsikan sebagai penyakit yang terjadi akibat warisan genetik yang tidak bisa dikendalikan. Asumsi tersebut tidak sepenuhnya salah, namun sebenarnya kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan gaya hiduplah yang merupakan faktor utama berkembangnya kanker.

Meski belum diketahui secara pasti apa penyebab kanker, terdapat beberapa kemungkinan gaya hidup penyebab kanker yang sebaiknya dihindari, dibatasi, serta dikendalikan sejak dini untuk mengurangi risiko kanker. Berikut adalah masing-masing penjelasannya.

1. Kebiasaan Merokok
Salah satu gaya hidup yang diduga dapat meningkatkan risiko kanker adalah kebiasaan merokok. Risiko tersebut berasal dari tembakau yang merupakan komposisi utama rokok. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru dan kanker payudara, terutama pada seseorang yang mulai merokok sejak muda atau berusia di bawah 17 tahun. 

Di samping itu, beberapa jenis kanker lainnya, seperti kanker mulut, rahim, pankreas, kerongkongan, ginjal, kandung kemih, dan kanker perut juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok. Perokok pasif atau second-hand smoker juga memiliki risiko tinggi terkena kanker ini. Maka, selain tidak merokok, seseorang juga perlu menjauhi asap rokok.

2. Konsumsi Alkohol
Gaya hidup penyebab kanker berikutnya adalah konsumsi alkohol secara berlebihan. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa dampak alkohol bagi kesehatan tidaklah baik, terutama bila dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Pasalnya, mengonsumsi alkohol terus menerus dapat melemahkan mekanisme tubuh dalam menyerap nutrisi tertentu, terutama yang berfungsi untuk mencegah kanker. 

Alkohol telah dikenal luas sebagai salah satu faktor risiko tertinggi dari kanker hati. Namun, tidak hanya itu, alkohol juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kerongkongan, kolorektal, payudara, serta kanker mulut, tenggorokan, dan laring.


3. Pola Makan yang Tidak Sehat
Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari juga dapat menjadi faktor risiko berkembangnya beberapa jenis kanker. Pola makan yang buruk adalah pola makan yang terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, seperti permen, keripik, dan biskuit, serta sedikit makanan utuh, seperti buah, sayur, dan biji-bijian. 

Daging merah atau daging olahan, seperti ham, bacon, smoked beef, sosis, dan salami diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pankreas, kanker usus, dan kanker lambung. Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak, protein, serta kalori juga bisa menurunkan kinerja tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker. Diet tinggi lemak jenuh juga berisiko menyebabkan kanker payudara.

4. Obesitas
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker. Hal ini dikarenakan jaringan lemak yang berlebih di dalam tubuh dapat memproduksi hormon dan senyawa kimia yang dapat mengubah cara kerja sel. Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan peradangan (inflamasi) dalam tubuh. Faktor-faktor itulah yang akhirnya membuat DNA sel rusak dan mengembangkan sel kanker.

5. Sering Terpapar Radiasi
Paparan radiasi dengan energi kuat, seperti sinar-X diketahui dapat meningkatkan risiko kanker, salah satunya kanker payudara. Namun, bisa juga jenis kanker lain, tergantung dari bagian tubuh mana yang sering terpapar radiasi. Kendati demikian, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa bentuk radiasi berenergi rendah seperti frekuensi radio, ponsel, atau Wi-Fi juga dapat meningkatkan risiko kanker.

6. Kekurangan Vitamin D
Tidak mencukupi asupan vitamin D juga bisa menjadi salah satu gaya hidup penyebab kanker. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan dan suplemen. Selain itu, tubuh manusia juga bisa memproduksi vitamin D dengan menyerap sinar matahari. Proses penyerapan tersebut diduga dapat membantu menghentikan perkembangan kanker.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *