Efek Samping Terlalu Sering Eksfoliasi Kulit

Efek samping terlalu sering esfoliasi. (Foto: zalora)

Sukoharjonews.com – Pengelupasan kulit adalah tambahan yang bagus untuk rutinitas perawatan kulit Anda, tetapi seperti kebanyakan hal, melakukannya secara berlebihan justru dapat menyebabkan kerusakan pada kulit Anda.


Dilansir dari Epicuren, Minggu (11/2/2024), Untuk mencegah eksfoliasi berlebihan dan menjaga kulit tampak sehat, simak tips dan trik teknik eksfoliasi yang benar berikut ini.

Pengelupasan Kulit Alami
Tahukah Anda bahwa pengelupasan kulit adalah proses alami? Kulit kita sebenarnya terkelupas melalui proses yang disebut deskuamasi. Proses ini memakan waktu 28 hari, di mana sel-sel kulit lahir, tumbuh, matang, dan mati. Deskuamasi membantu kulit kita mempertahankan dirinya secara alami, yang menjelaskan mengapa beberapa orang sepertinya tidak perlu melakukan eksfoliasi.

Pengelupasan Kimia VS. Pengelupasan Mekanis: Mana yang Harus dipilih?
Mengenai metode pengelupasan kulit, ada dua jenis utama. Yang pertama disebut pengelupasan kimiawi, yang menggunakan produk seperti asam glikolat, asam alfa hidroksi (AHA), asam salisilat, dan retinol untuk menghilangkan kotoran yang tidak diinginkan di permukaan kulit. Cara ini sangat efektif terutama bagi mereka yang memiliki kulit berminyak atau rentan berjerawat.

Pengelupasan mekanis adalah bentuk kedua, yang disebut juga pengelupasan fisik. Hal ini bergantung pada alat perawatan kulit untuk mengelupas sel kulit mati seperti waslap, sikat eksfoliasi, atau scrub wajah dengan butiran scrub. Penting untuk memilih exfoliant fisik yang lembut, karena scrub yang terlalu abrasif dapat menyebabkan robekan mikro dan peradangan pada kulit.

Keduanya merupakan pilihan bagus untuk menjaga kulit tampak sehat. Ketika menentukan mana yang tepat untuk Anda, pada akhirnya tergantung pada preferensi.


Eksfoliasi berlebihan
Kebanyakan kulit terbagi dalam tiga kategori termasuk berminyak, kering, atau kombinasi. Jenis kulit yang berbeda ini dapat membantu Anda menentukan seberapa sering Anda harus melakukan eksfoliasi untuk mendapatkan hasil terbaik.

Kulit Berminyak
Jenis kulit berminyak akan memiliki kilau yang persisten, terutama di area T. Pasalnya, kulit memproduksi minyak atau sebum berlebih sehingga menyebabkan pori-pori semakin sering tersumbat. Pengelupasan kulit dua hingga tiga kali seminggu biasanya disarankan untuk jenis kulit berminyak. untuk membantu menyeimbangkan kulit.

Kulit Kering
Kulit yang kering akan terasa kencang karena berkurangnya jumlah lipid yang membantu kulit menjaga kelembapannya. Hal ini sering kali menyebabkan kulit kusam, mengelupas, dan warna kulit tidak merata. Eksfoliasi kimia terkadang lebih direkomendasikan dibandingkan eksfolian manual untuk jenis kulit kering. Sebagian besar jenis kulit kering bisa mendapatkan manfaat dari pengelupasan kulit hanya sekali hingga dua kali seminggu.

Kulit Kombinasi
Jenis kulit kombinasi memiliki zona T berminyak namun kering di seluruh area wajah lainnya. Pengelupasan kulit dua hingga tiga kali seminggu dianjurkan untuk dimulai dan kemudian dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Jenis kulit kombinasi dapat memilih untuk melakukan eksfoliasi hanya di bagian kulit yang membutuhkannya, seperti dahi dan pangkal hidung.

Kulit Sensitif
Jika Anda memiliki kulit sensitif dan melakukan eksfoliasi, Anda harus mewaspadai tanda-tanda peringatan eksfoliasi berlebihan. Ini termasuk iritasi, kemerahan berkepanjangan, peradangan, dan timbulnya jerawat. Jika kulit Anda bereaksi buruk terhadap pengelupasan kulit, sesuaikan berapa kali Anda melakukan eksfoliasi dalam seminggu.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *