Sukoharjonews.com (Mojolaban) – Diduga karena kelelahan bertugas sebagai anggota KPPS di TPS 10 Desa Wirun, Mojolaban, Yuli Anisah, 44, harus dirawat di rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Kelelahan dipicu karena beratnya tugas sebagai KPPS pemilu 2019 yang diketahui hingga dini hari, bahkan ada yang sampai subuh baru selesai. Setelah bertugas sebagai KPPS hingga pukul 03.00 WIB, kondisi Yuli diinformasikan drop hingga akhirnya dibawa ke RS Kustati.
“Penyebabnya diduga karena kelelahan setelah bertugas sebagai KPPS. Apalagi setelah bertugas sebagai KPPS, yang bersangkutan masih ada kegiatan among tamu dalam sebuah acara hajatan,” ungkap PPK Mojolaban Divisi Pemuktakhiran Data Pemilih (Mutarlih) Waluyo, Minggu, (21/4).
Dikatakan Waluyo, tugas KPPS sendiri sudah dimulai sejak 16 April dengan mmpersiapkan TPS. Setelah itu, pada 17 April saat pencoblosan, tugas KPPS di TPS 10 Desa Wirun sendiri baru selesai pukul 03.00 WIB. Nah, pada 18 April, Yuli diketahui juga memiliki kegiatan among tamu dalam sebuah acara hajatan. Setelah itu, pada Jumat (19/4), kondisi tubuh Yuli drop dan dibawa ke RS Kustasi pukul 23.00 WIB.
Namun sayang, setelah mendapat perawatan beberapa waktu, Yuli dikabarkan meninggal di rumah sakit pada Jumat (19/4) tersebut dan dimakamkan pada Sabtu (20/4). Waluyo mengaku, selama ini Yuli merupakan adalah sosok wanita aktif, pekerja keras, dan banyak terlibat di kegiatan masyarakat. Selain sebagai KPPS, Yuli juga menjadi Ketua Himapaudi Kecamatan Mojolaban karena profesinya sebagai guru PAUD di desa setempat.
Terpisah, Ketua KPU Sukoharjo Nuril Huda membenarkan ada petugas KPPS di Desa Wirun yang meninggal setelah menjalankan tugas sebagai KPPS. Atas kejadian tersebut, KPU mengucapkan terimakasih atas dedikasi yang diberikan untuk Pemilu 2019 ini.”Sebagai bagian dari penyelenggara pemilu, KPU tentu merasa kehilangan,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments