![](https://sukoharjonews.com/wp-content/uploads/2019/09/16-dam-colo.jpg)
Sukoharjonews.com (Nguter) – Penutupan aliran air Dam Colo Timur dan Barat dimajukan pada Senin (16/9). Biasanya, penutupan untuk perbaikan tersebut dilakukan setiap tanggal 1 Oktober. Penutupan ini menjadi rutinitas tahunan dimana warga pun ikut bergembiran karena dapat menangkap ikan dengan mudah di sepanjang aliran Dam Colo Timur dan Barat karena air mengering.
Penutupan tersebut tentu menjadi kabar gembira warga pencari ikan yang datang berbondong-bondong di sepanjang aliran air Dam Colo. Pemburu ikan sendiri tidak hanya warga Sukoharjo saja. Pasalnya, banyak juga warga daerah lain yang datang. Seperti dari Wonogiri, Karanganyar, dan lainnya. Dari pantauan di lokasi, di sepanjang aliran air baik Dam Colo Timur maupun Dam Colo Barat bertebaran warga yang mencari ikan dengan berbagai alat.
Ada yang menggunakan jaring kecil, jala, stroom, atau sekadar menggunakan jala kecil. Warga mengaku sudah menunggu sejak pukul 05.30 WIB untuk bisa mencari ikan di lokasi yang dikehendaki. “Sudah ramai selepas subuh. Warga mencari lokasi sendiri-sendiri begitu air sudah surut,” ujar Ngadiyo, warga Desa Gupit, Nguter.
Ngadiyo mengaku, begitu air mulai surut, warga pun langsung turun ke air memasang jaring atau menebar jala. Selain itu, banyak juga warga yang menggunakan alat stroom. Dirinya sendiri hanya mencari ikan di saluran di Desa Gupit. Dirinya tidak mencari ikan di sekitar Dam Colo. Menurutnya, tahun ini ikan yang ada di saluran jauh berkurang.
Menurutnya, ikan yang ditangkap warga antara lain jenis tawes, jambal, lele, udang, dan lainnya. Warga lainnya, Hardi mengaku ikan yang didapat rata-rata jenis tawes putih. Untuk jenis lain seperti jambal, lele, jarang didapat. “Untuk sendiri, mas. Tidak untuk dijual. Biasanya yang dijual itu yang cari di sekitar Dam Colo,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments