Dampak Pengawet Makanan Bagi Tubuh

Dampak pengawet makanan. (Foto: prem jagyasi)

Sukoharjonews.com – Pengawet makanan merupakan zat aditif yang ditambahkan ke dalam suatu produk atau makanan untuk mempertahankan kesegaran serta memperpanjang umur simpan. Adapun cara kerja pengawet makanan adalah dengan menghambat proses fermentasi dan pertumbuhan mikroba yang dapat mempercepat pembusukan.


Dikutip dari Siloam Hospital, pada Sabtu (22/4/2023), salah satu bahaya pengawet makanan bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan adalah dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Hal tersebut dapat terjadi karena pengawet makanan, terutama jenis natrium nitrat, turut merusak pembuluh darah hingga melemahkan jaringan jantung. Oleh karena itu, simak dampak lain pengawet makanan bagi tubuh berikut:

1. Gangguan Jantung
Salah satu dampak pengawet makanan terhadap kesehatan bila dikonsumsi berlebihan adalah dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Bahan pengawet makanan, terutama yang mengandung garam, dapat menyebabkan pembuluh arteri mengeras dan menyempit hingga memicu tekanan darah tinggi (hipertensi). Bila dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu kerja jantung dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.


2. Gangguan Ginjal
Mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet secara berlebihan diketahui berisiko menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Dampak pengawet makanan terhadap kesehatan satu ini dapat terjadi karena bahan pengawet, terutama yang mengandung garam tinggi, turut meningkatkan tekanan darah di dalam tubuh sehingga akan membebani organ ginjal.

3. Masalah Pencernaan
Penting bagi setiap individu untuk membatasi konsumsi pengawet makanan yang mengandung asam etanoat (asam cuka) karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan. Pasalnya, kadar asam etanoat yang tinggi di dalam pengawet makanan dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan meningkatkan risiko terjadinya asam lambung naik hingga GERD.


4. Gangguan Perilaku pada Anak
Dampak pengawet makanan terhadap kesehatan yang perlu diwaspadai berikutnya adalah turut memicu terjadinya gangguan perilaku. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kombinasi bahan pengawet jenis natrium benzoat (bentuk garam dari asam benzoat) dan pewarna makanan berisiko menyebabkan anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi lebih hiperaktif.


5. Meningkatkan Risiko Kanker
Meningkatkan risiko penyakit kanker juga menjadi dampak pengawet makanan terhadap kesehatan bila asupannya tidak dibatasi. Walaupun jarang terjadi, senyawa benzena yang terbentuk dalam suasana asam dari kombinasi natrium benzoat dan vitamin C sebagai pengawet makanan juga diduga dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh manusia.

Agar terhindar dari dampak negatif pengawet makanan, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan kandungan nutrisi dalam makanannya dengan baik. (cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *