Ragam  

Dampak Kekeringan di Sukoharjo, 17 Desa Rawan Kesulitan Air Bersih

Droping air bersih dilakukan untuk sejumlah desa di Sukoharjo bagian selatan dampak kemarau panjang.

Sukoharjonews.com – Dampak kemarau melanda sebagian wilayah di Sukoharjo selatan. Saat ini, sejumlah desa sudah mulai merasakan dampak kekeringan dengan sulitnya mendapat air bersih. Mengatasi hal ini, Pemkab Sukoharjo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah melakukan dropping air bersih. Hal serupa juga dilakukan oleh instansi lain dan juga elemen masyarakat yang melakukan baksos pengiriman air bersih.


“Desa yang rawan terdampak kemarau ada 17 desa dan tujuh diantaranya sudah mengajukan pengiriman air bersih,” terang Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, Sabtu (2/9/2023).

Menurutnya, desa rawan kekeringan berda di Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari. Pemkab Sukoharjo sendiri sudah menerapkan status siaga kekeringan dampak musim kemarau akibat pengaruh fenomena alam El Nino. Kesiapsiagaan sudah dilakukan sejak Agustus lalu bersamaan dengan awal puncak pertama peningkatan panas ekstrim akibat fenomena alam El Nino. Kesiagaan masih berlanjut di bulan September ini yang diperkirakan suhu udara tinggi.


“Pantauan terus dilakukan oleh petugas dengan melibatkan pemerintah desa setempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi sumur warga apakah masih menyimpan cadangan air atau sudah kering,” ujarnya.

Sesuai Data BPBD Sukoharjo, wilayah rawan kekeringan tinggi di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco.

Untuk Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Puron. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.


BPBD Sukoharjo mencatat ada empat desa di tiga kecamatan yang diketahui sudah mengalami kekeringan dampak musim kemarau sampai akhir Juli 2023 lalu. Sedangkan perkembangan data pada pertengahan Agustus 2023 ini wilayah terdampak kekeringan akibat kemarau meluas setelah ada penambahan jumlah desa total menjadi tujuh desa.

“Pengiriman air bersih sudah terlaksana dimulai sejak tanggal 19 Juli sampai 31 Juli 2023. Secara keseluruhan total ada 60.000 liter air bersih yang dikirimkan,” kata Ariyanto. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *