Dam Colo Ditutup, Warga Panen Ikan

Penutupan Dam Colo membawa berkah tersendiri bagi warga untuk mencari ikan. Warga beramai-ramai mencari ikan di aliran air Dam Colo yang telah surut, Kamis (5/10).

Sukoharjonews.com – Penutupan pintu air Dam Colo Nguter pada Kamis (5/10) pukul 06.00 WIB tadi membawa berkah tersendiri untuk masyarakat di sepanjang aliran air. Pasalnya, dengan penutupan tersebut masyarakat panen ikan karena aliran air saluran telah surut. Tidak hanya warga Sukoharjo karena warga daerah lain banyak yang datang ingin mencari ikan.

Dari pantauan di lokasi, di sepanjang aliran air baik Dam Colo Timur maupun Dam Colo Barat bertebaran warga yang mencari ikan dengan berbagai alat. Ada yang menggunakan jaring, jala, stroom, atau sekadar menggunakan jala kecil. Warga mengaku sudah menunggu sejak pukul 05.30 WIB untuk bisa mencari ikan di lokasi yang dikehendaki.

“Datangnya lebih awal meski mulai turun ke air baru sekitar pukul 06.30 WIB,” ujar Wakidi, 60, warga Dukuh Pengkol RT 2/3, Desa Pengkol, Nguter.

Wakidi mengaku, begitu air mulai surut, warga pun langsung turun ke air memasang jaring atau menebar jala. Selain itu, banyak juga warga yang menggunakan alat stroom. Wakidi mengaku kebanyakan warga yang menggunakan stroom berasal dari Karanganyar. Wakidi sendiri memiliki lokasi di dekat Dam saat mencari ikan.



Sekitar dua jam memasang jaring, Wakidi mengaku mendapatkan sekitar 5 kilogram. Rata-rata ikan yang didapatnya jenis tawes putih. Untuk jenis lain seperti jambal, lele, jarang didapat. Ikan hasil tangkapannya pun langsung laku dia jual. “Tidak pakai timbangan. Pokoknya saya bagi ke beberapa “renteng” dan satu “renteng” saya jual Rp20 ribu hingga Rp25 ribu,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Mulyadi, warga Serut, Nguter. Dia mengaku datang ke aliran Dam Colo Timur untuk mencari ikan. Soal penutupan Dam Colo sendiri dia dengar dari mulut ke mulut. Mulyadi sendiri mencari ikan dengan menggunakan jala. “Lumayan dapatnya sekitar 4 kilogram. Rata-rata ikannya tawes atau wader,” ungkapnya.

Biasanya, ujar Mulyadi, ketika air benar-benar sudah surut, warga akan mencari udang. Pada pukul 09.00 WIB tadi, air terlihat belum surut 100% sehingga udang masih sulit dicari. “Kalau udang harus benar-benar menunggu air surut,” tambahnya.

Dia mengaku, kegiatan mencari ikan rutin dia lakukan tiap tahun ketika Dam Colo ditutup. Ikan hasil tangkapannya sebagian dia jual dan sebagian lagi dia bawa pulang. Meski tidak mendapatkan banyak ikan, Mulyadi mengaku tidak masalah karena ada hasil yang bisa dia bawa pulang ke rumah. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *