Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo mencatat sebanyak 93 kasus kebakaran di Sukoharjo, Jawa Tengah di sepanjang tahun 2017 lalu. Total kerugian akibat kasus kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp 16,9 miliar.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo, Margono mengatakan, ada 93 kasus kebakaran rumah, kios dan pabrik di tahun 2017 yang mereka tangani. Penyebab kebakaran tersebut kebanyakan akibat kelalaian pemilik rumah dan konsleting listrik. “Kerugian akibat 93 kasus kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp 16,9 miliar,” tutur Margono, Jumat (5/1).
Menurutnya, kerugian paling besar terdapat pada tujuh kasus kebakaran yang terjadi pada Januari. Taksiran kerugian kasus-kasus kebakaran tersebut mencapai Rp 13.662.000.000. Sementara pada Februari tercatat ada satu kasus dengan taksiran kerugian Rp 30 juta. “Bulan maret tidak ada kebakaran. Untuk April ada 5 kasus kebakaran dengan taksiran kerugian Rp 60.000.000,” imbuhnya.
Sedangkan pada Mei tercatat ada 9 kasus kebakaran dengan taksiran kerugian mencapai Rp 522.500.000. Pada Juni terjadi 3 kasus kebakaran dan Juli tercatat ada 11 kasus kebakaran dengan nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp 637.000.000.
“Agustus tercatat ada 18 kasus dengan taksiran kerugian Rp 18.000.000 dan pada Sempember ada 21 kasus dengan taksiran kerugian Rp 158.600.000,” tambahnya.
Sementara itu, tercatat ada 6 kasus kebakaran pada Oktober dengan perkiraan kerugian sebesar Rp 324.000.000. Di bulan November terjadi 4 kasus kebakaran dengan nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 71.000.000. “Pada Desember tercatat 8 kejadian kebakaran. Nilai kerugiannya ditaksir mencapai Rp 1.395.500.000,” tuturnya.
Margono menghimbau masyrakat agar lebih jeli dengan penyebab-penyebab kebakaran. Tidak jarang kasus kebakaran terjadi karena kelalaian pemilik rumah. Seperti meninggalkan kompor atau tungku api yang masih menyala. “Jangan sekali-kali rumah saat kompor atau tungku masih menyala. Stop kontak juga jangan diisi terlalu banyak dan periksa jaringan listrik secara berkala untuk menghindari potensi konsleting listrik,” katanya. (sofarudin)
Facebook Comments