Bupati Keliling Nguter Pantau Posko Kesehatan

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya bersama Sekda Agus Santosa dan Asisten Sekda keliling Nguter pantai Posko Kesehatan di lima Desa, Selasa (27/2).

Sukoharjonews.com (Nguter) – Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) dan tiga Asisten Sekda berkeliling di Kecamatan Nguter, Selasa (27/2). Bupati dan rombongan memantau keberadaan Posko Kesehatan di lima desa. Bupati ingin memastikan pelayanan kesehatan yang diberikan pada warga terdampak PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) berjalan maksimal.



Seperti diketahui, Pemkab Sukoharjo mendirikan posko kesehatan bagi warga yang terdampak bau PT RUM. Posko kesehatan tersebut ditempatkan di Balai Desa Gupit, Pengkol, Kedungwinong, Plesan dan Serut. Hingga Selasa (27/2) ini, sudah terdapat 80 orang warga yang memeriksakan diri ke posko kesehatan tersebut. “Saya ingin melihat langsung situasi di lima posko kesehatan yang ada. Saya berhapa keberadaan posko tersebut dapat membantu masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, dari keterangan petugas medis di posko kesehatan, diketahui warga yang memeriksakan diri mengeluhkan mual, pusing dan gangguan pernafasan. Warga sudah mendapatkan penanganan dari petugas dalam bentuk pemeriksaan dan pemberian obat secara gratis. Petugas medis juga menyampaikan keluhan warga tersebut disebabkan berbagai faktor antara lain cuaca dan kondisi daya tahan tubuh menurun sehingga mempengaruhi kesehatan.

“Posko kesehatan ini akan saya pantau terus dan tetap dibuka selama masyarakat masih membutuhkan. Dinas terkait juga harus aktif memantau,” ujarnya.

Bupati juga mengatakan, pelayanan petugas medis di posko kesehatan tidak hanya untuk rawat jalan saja namun juga untuk rawat inap. Jika ada yang harus rawat inap, warga bisa dibantu melalui Jamkesda jika warga bersangkutan belum masuk Jamkesmas.

Disinggung apakah penyakit yang dikeluhkan warga merupakan dampak bau dari PT RUM, Bupati menyerahkan pada petugas medis untuk menjawab. “Kalau saya yang menjawab nanti salah. Biar petugas medis atau DKK yang memberikan penjelasan,” ujarnya.

Sedangkan Kepala DKK Sukoharjo Nasruddin mengatakan, data yang masuk sejak posko kesehatan dibuka 20 Februari lalu, diketahui ada 80 orang yang memeriksakan diri di empat posko kesehatan yakni di Balai Desa Gupit, Pengkol, Plesan dan Kedungwinong. Dari jumlah tersebut sebanyak 30 warga mengeluhkan mual dan pusing. Sedangkan sisanya mengeluhkan gatal, pegal dan sakit kepala. Satu posko lagi di Desa Serut bagi didirikan pada Senin (26/2).

“Keluhan warga yang memeriksakan ke posko kesehatan itu apakah karena dampak PT RUM belum bisa dipastikan. Sebab, butuh penelitian lebih mendalam. Namun, yang jelas keluhan warga soal sakit sudah ditangani dan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab,” jelasnya.

Nasruddin juga mengatakan, warga yang datang memang tidak sepenuhnya karena mengeluh sakit. Pasalnya, ada juga warga yang sekadar memeriksa tensi. Yang jelas, petugas medis tetap memberikan pelayanan pada warga. Termasuk memberikan obat secara gratis pada warga saat diperiksa oleh petugas.

Nasruddin menjamin pelayanan pada masyarakat tetap akan diberikan di posko kesehatan. “Selama posko kesehatan dibutuhkan warga maka akan tetap buka,” pungkasnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *