Sukoharjonews.com – Pengusaha di Sentra Industri Tahu di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura sambat bisnis mereka lesu sejak tiga bulan terakhir. Sejumlah pengusaha tahu di Desa Wirogunan menyebutkan sejak tiga bulan terakhir omzet penjualan tahu terus menurun.
Menurutnya, akhir-akhir ini para perajin hanya bisa memproduksi sebanyak 2 kwintal bahan tahu saja. “Biasanya bisa mencapai 3 kwintal bahkan lebih. Omzet penjualan tahu menurun drastis,” kata salah satu pengusaha tahu, Eko Purwanto belum lama ini.
Eko menambahkan, biaya produksi tahu untuk 1 kwintal kedelai bisa mencapai Rp 1 Juta. Karena itu, demi efisiensi anggaran agar roda bisnis tetap berjalan, dia terpaksa merumahkan pegawainya. “Meningkat dan menurunnya omzet penjualan tahu bisa dilihat dari pedagang keliling yang mengambil tahu di sini. Akhir-akhir ini, mengolah dua kwintal saja kadang tidak habis,” imbuhnya.
Eko mengatakan, selama ini produk tahu miliknya dipasarkan di wilayah Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten dan sekitarnya. Menurutnya, penurunan omzet penjualan tahu ini juga dirasakan para perajin lainnya. Karena itu, pihaknya berharap Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Sukoharjo segera mengambil sikap mengenai lesunya bisnis tahu akhir-akhir ini.
“Dulu dinas hanya sebatas menyarankan agar para perajin lebih kreatif dan terus berinovasi. Agar menarik minat beli masyarakat bisa dengan membuat kemasan lebih menarik atau diolah menjadi tahu bakso dan sebagainy,” ujar Eko. (Sofarudin)
Facebook Comments