Belasan Rumah Warga Dalangan, Tawangsari Amblas Tergerus Arus Bengawan Solo

Sisa-sisa rumah warga Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo yang dibongkar karena sebagian tanahnya amblas tergerus derasnya arus Bantaran Sungai Bengawan Solo.

Sukoharjonews.com – Belasan rumah di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah amblas tergerus arus sungai Bengawan Solo. Rumah-rumah tersebut terpaksa dibongkar karena tanahnya ambrol tergerus derasnya air selama kurang lebih 15 tahun terakhir. Bahkan sampai saat ini tanah perkarangan warga setempat masih terus terkikis.

Kepala Desa Dalangan, Bagyo Slameto mengatakan ada sekitar 15 rumah warga di dusun Dliyun RW 03, Bendungan RW 07 dan Tegalsari RW 06 yang amblas tergerus derasnya air Sungai Bengawan Solo. Menurutnya, pekarangan warga yang amblas tergerus air semakin mengkhawatirkan. Bahkan saat ini ada beberapa rumah yang hanya tinggal berjarak kurang lebih 10 meter dari tebing sungai terpanjang di Jawa tersebut.

“Yang paling parah di Dukuh Dliyun. Saat ini ada beberapa rumah yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari bibir sungai,” tutur Bagyo, Selasa (17/10).

Bagyo menambahkan di wilayah itu jarak bibir sungai dengan jalan penghubung Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari dengan Lengking Kecamatan Bulu hanya sekitar 20 meter. Dia memperkirakan pekarangan warga yang sudah amblas tergerus air Bengawan Solo selama ini sudah mencapai puluhan meter.

“Ibaratnya sungai itu sudah pindah tempat. Bergeser sekitar 50 meter ke wilayah sini dan di seberang sana justru bertambah. Setiap musim hujan bisa bergeser sampai lima meter,” imbuhnya.

Menurut Bagyo, kondisi tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) sejak Tahun 2000-an silam. Hanya saja, sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari yang berwenang, dalam halini BBWSBS. “Sudah dua kepala desa yang melaporkan masalah ini. Tapi sampai saat ini belum ada tindakan nyata,” katanya.

Terakhir, Bagyo mendapat kabar tahun ini sudah dianggarkan dan perbaikan tanggul akan dilaksanakan Tahun 2018 mendatang. “Mudah-mudahan rencana ini menjadi kenyataan karena warga sudah sangat khawatir. Terakhir yang pindah rumah karena tanahnya terus ambrol keluarga almarhum Bapak Suwardi, pindah pada tahun 2012 lalu,” imbuhnya.

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *