Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo, Jumat (10/2/2023) malam hingga Sabtu (11/2/2023) pagi. Saat ini banjir sudah surut namun ancaman datang lagi setelah hujan kembali turun sore ini. Dalam banjir sebelumnya tercatat sekitar 1.240 Kepala Keluarga (KK) di delapan desa di dua kecamatan terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo.
Akibat banjit tersebut, banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat aman dan sudah mendapatkan penanganan. Karena hujan kembali turun, petugas meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai banjir susulan mengingat kondisi debit air Sungai Bengawan Solo masih tinggi dan cuaca mendung gelap.
“Pada sore ini banjir sebelumnya sudah surut, namun warga tetap diminta waspada kemungkinan banjir susulan karena cuaca masih mendung dan sudah ada sebagian wilayah yang turun hujan,” ujar Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, Sabtu (11/2/2023).
Saat ini, lanjutnya, debit air Sungai Bengawan Solo dan sejumlah anak sungainya masih tinggi. Kenaikan debit air juga dipicu karena kiriman air dari daerah lain yang juga turun hujan dengan curah tinggi dan durasi lama. Akibat kondisi tersebut membuat banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo.
Banjir diketahui awalnya di wilayah Desa Tawang, Desa Krajan dan Desa Jatinggaran di Kecamatan Weru akibat luapan Sungai Siluwur pada Jumat (10/2) sore hingga malam hari.
Dalam kejadian tersebut tidak sampai membuat warga di wilayah Desa Tawang, Desa Krajan dan Desa Jatinggaran di Kecamatan Weru mengungsi. Warga tetap tinggal di rumah dan kembali beraktivitas normal seperti biasa setelah banjir surut.
Banjir juga terjadi pada Sabtu (11/2) dini hari hingga pagi hari di wilayah Desa Kadokan, Desa Pandeyan, Desa Telukan, Desa Madegondo dan Desa Langenharjo di Kecamatan Grogol. Selain itu banjir di wilayah Kecamatan Mojolaban terjadi di Desa Laban, Desa Tegalmade dan Desa Gadingan.
Di wilayah Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban tersebut banjir terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Sebelum banjir datang warga sudah melakukan kesiapsiagaan setelah turun hujan deras semalam sejak Jumat (10/2) hingga Sabtu (11/2) dinihari.
“Sekitar 1.240 KK terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Sedangkan yang mengungsi ada seratusan KK saja,” ujar Ariyanto.
BPBD Sukoharjo mencatat warga terdampak banjir yang terpaksa mengungsi seperti warga di Desa Kadokan ada 24 KK dan warga di Desa Gadingan Kecamatan Mojolaban 80 KK. Warga mengungsi ke tempat aman seperti di masjid sekitar perkampungan karena letak bangunannya lebih tinggi dibanding rumah warga terdampak banjir dan di tanggul. (nano)
Facebook Comments