Bagaimana Agar Rezeki yang Kita Dapat Menjadi Berkah?

Agar rezeki berkah.(Foto: khazanah)

Sukoharjonews.com – Tak bisa dipungkiri bahwa banyak orang menginginkan rezeki yang kian banyak dan juga berkah. Mungkin dari banyaknya orang yang menginginkan hal tersebut adalah kita. Allah Azza wa Jalla memang telah menakar rezeki setiap orang sesuai dengan porsinya masing-masing.


Dikutip dari Bincang Syariah, pada Selasa (23/4/2024), dijelaskan Imam Al-Sirri al-Siqhti bahwa:

ﺧﻴﺮ اﻟﺮﺯﻕ ﻣﺎ ﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺧﻤﺴﺔ ﻣﻦ اﻵﺛﺎﻡ ﻓﻲ اﻻﻛﺘﺴﺎﺏ ﻭاﻟﻤﺬﻟﺔ ﻭاﻟﺨﻀﻮﻉ ﻓﻲ اﻟﺴﺆاﻝ ﻭاﻟﻐﺶ ﻓﻲ اﻟﺼﻨﺎﻋﺔ ﻭﺃﺛﻤﺎﻥ ﺁﻟﺔ اﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﻭﻣﻌﺎﻣﻠﺔ اﻟﻈﻠﻤﺔ

Artinya: Sebaik-baiknya rezeki terhindar dari lima hal. Pertama, cara mendapatkankannya bukan dari hasil kejahatan (dosa). Kedua, tidak menggunakan cara-cara yang hina. Ketiga, tak terlalu merendahkan diri dalam mendapatkannya. Keempat, Ada unsur penipuan dan menggunakan cara yang terlarang. Kelima, bermualah dengan orang yang dhalim atau untuk tujuan kejahatan.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa rezeki yang berkah harus menggunakan cara dan tujuan yang baik sehingga rezekinya menjadi halal dan berkah. Karena faktor penentu terkabulnya doa adalah dari segi makanan yang dikonsumsi Setiap harinya, bila dari yang haram makanan dan cara mendapatkannya maka Allah tak akan mengabulkan doanya. Jangan terlena dengan kuantitas yang didapat tapi kualitas rezeki, walau sedikit akan menjadi keberkahan diri dan keluarga.


Rezeki berkah dan melimpah adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan untuk menggambarkan rezeki atau rizki yang diberikan oleh Tuhan secara berlimpah dan penuh berkah.

Istilah “rezeki” atau “rizki” sendiri dalam Islam seringkali merujuk pada segala sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada manusia, baik berupa rezeki materiil maupun non-materiil seperti kesehatan, kebahagiaan, dan ketentraman.

Istilah ini mencerminkan keyakinan bahwa segala sesuatu yang kita peroleh dalam hidup ini datangnya dari Allah SWT, dan ketika seseorang merasa rezeki mereka “berkah dan melimpah,” itu berarti mereka merasa diberkati dengan banyaknya nikmat dan pemberian yang diberikan oleh Allah.


Orang-orang sering menggunakan ungkapan ini untuk menyatakan rasa syukur atas segala rezeki yang mereka terima, baik rezeki dalam bentuk kekayaan, karier yang sukses, keluarga yang bahagia, atau hal-hal lain yang dianggap sebagai anugerah dari Tuhan. Hal ini juga mendorong orang untuk tetap bersyukur dan tidak pernah melupakan asal-usul dari segala nikmat yang mereka miliki.(cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *