Apa itu Hipotonia? Simak dan Waspadai Gejalanya

Mengenal Hipotonia.(Foto: Moms ID)

Sukoharjonews.com – Hipotonia adalah kata medis untuk tonus otot rendah. Jika bayi Anda mengidapnya, kemungkinan besar ia akan merasa lemas di pelukan Anda, seperti boneka kain. Itu sebabnya disebut juga sindrom bayi floppy.


Dilansir dari WebMD, Selasa (23/4/2024), dokter dapat mendiagnosis kondisi ini dalam beberapa menit pertama kehidupan. Mereka melakukan pemeriksaan rutin tonus otot bayi baru lahir pada 1 menit dan 5 menit setelah lahir. Terkadang hipotonia muncul sedikit kemudian, namun biasanya akan terlihat pada usia 6 bulan.

Tonus otot yang buruk cenderung menandakan adanya masalah pada otak, sumsum tulang belakang, saraf, atau otot. Namun terapi fisik dan perawatan lainnya dapat membantu anak Anda membangun otot yang lebih kuat dan koordinasi yang lebih baik.

Gejala
Kebanyakan bayi lahir dengan kondisi otot yang baik. Ini memungkinkan mereka melenturkan dan mengayunkan anggota tubuh kecil mereka. Bayi baru lahir dengan hipotonia tidak akan memiliki gerakan lengan dan kaki yang kuat.

Seiring bertambahnya usia, bayi yang “terkulai” akan kehilangan tahap-tahap penting, seperti kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap. Gejala umum lainnya meliputi:


Kontrol kepala yang buruk. Saat bayi Anda tidak bisa mengontrol otot lehernya, kepalanya akan terjatuh ke depan, ke belakang, atau ke samping.

Merasa lemas, apalagi saat diangkat. Jika Anda mengangkatnya dengan tangan di bawah ketiaknya, lengannya akan terangkat tanpa hambatan — seolah-olah bisa lolos dari tangan Anda.

Lengan dan kaki digantung lurus. Bayi biasanya beristirahat dengan lengan dan kaki tertekuk ada sedikit tikungan pada siku, pinggul, dan lutut. Tapi anak-anak dengan hipotonia tidak.

Banyak Penyebab
Sindrom bayi terkulai dapat terjadi tanpa alasan yang jelas — yang oleh dokter disebut sebagai hipotonia kongenital jinak. Namun lebih sering, hal ini terkait dengan masalah kesehatan lain. Ada banyak penyebabnya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kerusakan otak akibat kekurangan oksigen tepat sebelum atau setelah lahir
  • Masalah dengan cara otak terbentuk di dalam rahim
  • Gangguan yang mempengaruhi saraf
  • Akondroplasia
  • Cedera saraf tulang belakang
  • Kelumpuhan otak
  • Infeksi parah

Hipotonia tidak selalu merupakan tanda adanya masalah besar. Ketika bayi dilahirkan terlalu dini, kekuatan ototnya mungkin buruk karena tubuhnya tidak memiliki cukup waktu untuk berkembang dengan baik. Dalam hal ini, segalanya akan menjadi lebih baik seiring berlalunya waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Anda hanya perlu memastikan bayi Anda mencapai tahap perkembangan dan mendapatkan perawatan yang mereka perlukan.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *