Agar Terhindar dari Ikatan Setan Saat Tidur, Lakukan Cara Ini

Agar terhindar dari ikatan setan saat tidur.(Foto: telesik)

Sukoharjonews.com – Setiap malam sebelum tidur, banyak dari kita melakukan amalan dengan membaca doa agar terlindungi dari gangguan spiritual dan kemalingan. Dalam konteks ini, doa-doa yang diajarkan dalam agama Islam menjadi sumber kekuatan dan ketenangan bagi umatnya.


Dalam Islam juga diperintahkan untuk melindungi diri dari gangguan-gangguan semacam itu dengan membaca doa-doa perlindungan sebelum tidur. Doa ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan merupakan upaya untuk memperkuat iman dan menegaskan ketergantungan kita kepada Allah swt.

Dikutip dari Islampos, pada Selasa (31/12/2024), dalam hadist Bukhari-Muslim, disebutkan bahwa saat seseorang tidur, setan mengikatnya dengan tiga ikatan. Berikut hadisnya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ. رواه البخاري

“Dari Abu Hurairah: Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda yang maksudnya : Setan mengikat tiga tali ikatan di atas tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur, setan mengencangkan ikatan tersebut (sambil berkata): Malam masih panjang maka tidurlah. Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang kedua, dan jika ia mendirikan sholat lepaslah satu tali ikatan, dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan jiwa yang tentram. Namun bila dia tidak melakukan itu, maka pagi itu jiwanya tidak tentram dan ia merasa malas.” (HR Bukhari-Muslim).


Dalam hadis di atas telah jelas, bagaimana setan mengikat manusia dalam tidur dan apa yang perlu dilakukan manusia agar terbebas dari 3 ikatan tersebut. Nah, berikut penjelasan singkat terkait hal itu.

1. Ikatan Setan: Bangun Tidur dan Segera Berdzikir
Disebutkan oleh Ibnul Qayyim bahwa dzikir dapat mengusir setan, mendatangkan kebahagiaan, mencerahkan wajah dan hati, menguatkan badan dan melapangkan rezeki. Dzikir yang bisa dibaca setelah bangun tidur adalah sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

“Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur”

“Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.” (HR. Bukhari).

Atau bisa pula membaca dzikir berikut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ

“Alhamdullillahilladzi afaaniy fii jasadiy, wa rodda alayya ruhiy, wa adzina lii bi dzikrih”

“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan telah mengembalikan ruhku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya.” (HR. Tirmidzi).


2. Ikatan Setan: Berwudhu dan Sholat Malam

Sholat malam adalah sholat sunnah utama. Waktu untuk melaksanakan sholat malam adalah waktu di mana seorang hamba sangat dekat dengan Allah SWT. Dari ‘Amr bin ‘Abasah, ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الرَّبُّ مِنَ الْعَبْدِ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ الآخِرِ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُونَ مِمَّنْ يَذْكُرُ اللَّهَ فِى تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ

“Waktu yang seorang hamba dengan Allah adalah di tengah malam yang terakhir. Siapa yang mampu untuk menjadi bagian dari orang yang mengingat Allah pada waktu tersebut, maka lakukanlah.” (HR. Tirmidzi).

3. Ikatan Setan Bangun Subuh
Bangunlah untuk sholat Subuh, lanjutkan dengan sholat dan jangan tidur lagi setelahnya. Rasulullah memanjatkan doa untuk mereka yang bangun Subuh agar Allah SWT memberikan barokahnya.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).(cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *