Samsung Mendukung Diagnosis Alzheimer Digital dengan Galaxy Tab S8+

Samsung Galaxy Tab S8 Sebagai Alat Diagnosis Alzheimer. (Foto: GIzmochina)

Sukoharjonews.com – Bidang teknologi dan kesehatan selalu berhubungan erat. Kemajuan yang dibuat dalam sains membentuk dasar kedokteran modern, mulai dari menyembuhkan penyakit dan memfasilitasi operasi hingga memainkan peran penting dalam diagnosis dini. Baru-baru ini, banyak perusahaan teknologi seperti Apple berfokus untuk menghadirkan solusi kesehatan ke garis depan melalui produk mereka.


Dilansir dari Gizmochina, Kamis (16/3/2023), sebelumnya Apple Watch dapat mendeteksi sebelumnya beberapa kondisi jantung. Kini, langkah serupa datang dari Korea Selatan. Samsung telah mengumumkan mendukung diagnosis digital Alzheimer melalui penggunaan Galaxy Tab S8+.

Samsung telah mengumumkan mendukung diagnosis digital Alzheimer menggunakan Galaxy Tab S8+ Enterprise Edition. Anak perusahaan Swiss perusahaan telah berkolaborasi dengan Bottneuro AG, sebuah startup teknologi medis, untuk melakukan penelitian tentang pengembangan solusi diagnosis Alzheimer.


Bottneuro telah mengembangkan teknologi yang mengidentifikasi area otak tempat terjadinya Alzheimer melalui data 3D MRI dan PET, dan melakukan perawatan target elektrik dengan neurostimulator yang dikembangkan sendiri ‘Mia Mind’. Galaxy Tab S8+ digunakan untuk mengontrol neurostimulator dan mengirimkan data perawatan. Perkembangan ini membuat diagnosis dini jauh lebih mudah dan dapat diakses.

Solusi yang dikembangkan melalui penelitian ini akan diberikan kepada pasien klinis di rumah sakit di Swiss. Samsung berencana untuk memasok 100 produk Galaxy Tab S8+ pada bulan Juni, dengan jumlah unit yang dipasok akan meningkat menjadi 2.500 pada akhir tahun ini. Perusahaan menargetkan memperluas pasokan produk ke berbagai kawasan, termasuk Eropa, tahun depan.


Penggunaan diagnosis digital untuk penyakit Alzheimer menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia populasi global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada sekitar 50 juta orang di seluruh dunia yang menderita demensia, dengan penyakit Alzheimer sebagai bentuk yang paling umum. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 50 juta orang di seluruh dunia menderita demensia, dan penyakit Alzheimer menyumbang 60-70% kasus demensia. Pada tahun 2021, jumlah penderita demensia diproyeksikan menjadi sekitar 55 juta, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 78 juta pada tahun 2030 dan 139 juta pada tahun 2050, karena penuaan populasi global. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *