Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) Sukoharjo resmi dioperasikan sejak akhir Oktober 2018 lalu. Awalnya, kios di GP3D sudah penuh dihuni oleh masyarakat. Hanya saja, sejak dibuka GP3D yang diharapkan akan ramai justru stagnan dan cenderung tidak berkembang. Akibatnya, banyak penghuni kios yang menutup usahanya karena masih sepi.
Terkait masalah itu, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) mencari pengganti penghuni kios. Soal masih sepinya GP3D, Kepala Disdagkop UKM Sukoharjo Sutarmo mengaku akan mengevaluasinya. Sutarmo mengaku ada sebagian penghuni yang tidak memanfaatkan kiosnya. “Memang ada yang tutup, tapi itu bisa digantikan. Kalau catatan kami semua kios penuh disewa, masalahnya penyewanya itu tidak buka,” ujarnya, Rabu (1/5).
Sutarmo melanjutkan, ada mekanisme sebelum mengganti penyewa kios di GP3D. Awalnya penyewa akan mendapat teguran 1-3. Jika setelah ditegur tetap masih tutup, barulah dinas akan menggantikannya dengan pedagang yang lain. Sutarmo mengaku tidak hafal satu persatu kios yang sudah tutup. Menurutnya jumlahnya tidak banyak dan hanya kios di lantai paling atas.
Soal sewa sendiri, Sutarmo mengaku sejak dibuka pihaknya belum menerapkan sewa pada pengguna kios di GP3D. Artinya, sampai saat ini masih gratis. Setelah ada formula yang baik pihaknya akan segera mensosialisasikan pada pedagang. “Kedepan kita akan terus berbenah untuk meramaikan gedung ini. Kita sudah ada beberapa pendukung untuk ini,” kata Sutarmo.
Untuk meramaikan GP3D, di lantai satu saat ini sudah dibangun cafe dan dilantai 2 ditambah wahana permainan untuk anak-anak. Soal wahana permainan sendiri dinas masih berkoordinasi dengan investor. Rencananya, wahana permainan akan menggunakan lantai dua dan dikelola secara profesional. (erlano putra)
Facebook Comments