Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Banjir melanda wilayah perkotaan di Sukoharjo beberapa hari terakhir. Selain wilayah permukiman, banjir juga merendam ratusan hektar sawah petani di wilayah Kecamatan Sukoharjo. Sesuai data Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, lahan sawah yang terendam banjir di Kecamatan Sukoharjo mencapai 110 hektar. Sawah yang terendam banjir terjadi di sembilan kelurahan.
“Khusus untuk Kecamatan Sukoharjo, sesuai pendataan yang dilakukan petugas, ada 110 hektar sawah di sembilan kecamatan yang terkena banjir,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti, Rabu (4/3/2020).
Dikatakan Netty, sembilan kelurahan dimana lahan sawahnya terkena banjir masing-masing Kelurahan Kriwen seluas 8 hektar, Kelurahan Dukuh 8 hektar, Kelurahan Sukoharjo 19 hektar, Kelurahan Sonorejo 18 hektar, dan Keluarahan Bulakrejo 16 hektar. Selain itu, juga di Kelurahan Jetis 7 hektar, Kelurahan Joho 6 hektar, Kelurahan Combongan 17 hektar, Kelurahan Banmati 5 hektar, dan Kelurahan Kenep 6 hektar.
“Saat ini banjir sudah surut, namun tanaman padi sempat terendam selama dua hari karena selama dua hari itu hujan deras turun di Sukoharjo. Usia tanaman berkisar 10-30 hari,” ujar Netty.
Disinggung tentang kondisi tanaman padi yang terendam air, Netty mengaku belum bisa memastikan. Pasalnya, untuk mengetahui perkembangan kondisi tanaman padi yang terendam air, dinas membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari kedepan setelah banjir. Meski baru akan diketahui beberapa hari ke depan, Netty mengaku apabila ada tanaman padi khususnya persemaian yang yang rusak akibat banjir, dinas telah menyiapkan bantuan benih untuk petani. Selain itu, ujar Netty, untuk tanaman padi yang rusak petani bisa mengajukan klaim ke asuransi bagi petani yang sudah ikut asuransi.
Terpisah, Plt Camat Sukoharjo Havid Danang PW mengatakan, tanaman padi petani di Kecamatan Sukoharjo terendam banjir sejak Minggu (1/3/2020) hingga Selasa (3/3/2020). Menurutnya, lamanya waktu tanaman padi yang terendam banjir bervariasi tergantung cepat tidaknya air banjir surut. “Kalau hari ini, Rabu (4/3/2020) sudah surut. Semoga saja tidak terkena banjir lagi karena petani khawatir tanaman padi akan mati sehingga gagal panen,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments