Sukoharjonews – Ratusan warga dari tiga desa menggelar aksi demo di PT Rayon Utama Makmur, Kamis (26/10). Warga mengajukan lima tuntutan terkait kasus teror polusi udara berupa bau busuk menyengat yang dirasakan warga.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Brian Antoni Rangga mengatakan, aksi demo diikuti sekitar 300 warga dari tiga desa. Masing-masing Desa Gupit, Plesan, dan Celep. Warga mengajukan lima poin tuntutan pada PT RUM agar dipenuhi,” ujar Rangga.
Menurutnya, lima tuntutan tersebut yaksi sebelum bisa mengendalikak bau untuk tidak beroperasi dulu, penyelesaian masalah AMDAL, realisasi program CSR yang dijanjikan, pipa pembuangan untuk ditindaklanjuti sesuai perjanjian awal, penanganan zat kimia yang jatuh ke sungai, serta jaminan kesehatan masyarakat karena limbah udara dan limbah cair yang ditimbulkan.
Hal senada diungkapkan pesrlerta aksi lainnya Kandar. Warga RT 1/4 Dukuh Klitak, Desa Plesan tersebut mengaku tidak ada tuntutan untuk menutup pabrik. Pada intinya, warga meminta PT RUM untuk menyelesaikan masalah limbah yang menimbulkan bau dan meneror warga.
Bau busuk itu juga kami rasakan di Dukuh Klitak meski tidak separah di Dukuh Tawang Krajan, Desa Gupit,” ujarnya.
Warga Desa Plesan lainnya Subakir juga mengaku teror bau tersebut muncul pada siang dan malam hari. Bau muncul siang malam tercium. Tidak ada menuntut pabrik ditutup. Hanya minta masalah limbah dibenahi dukubsebrlim berproduksi. Subakir yang tinggal di Dukuh Munggur tersebut berharap masalah limbah yang menyebabkan bau menyengat segera diatasi.
Disisi lain, aksi demo warga ini mendapat pengawalan dari petugas polisi. Saat berita ini ditulis, perwakilan warga tengah melakukan audiensi dengan manajamen PT RUM. Terlihat dalam audiensi tersebut Presiden Direktur PT RUM Pramono juga hadir. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar