Sukoharjonews.com – Lokasi kecelakaan Kereta Api (KA) yang menewaskan anggota Polres Sukoharjo selalu ramai dilalui warga sekitar. Meski demikian perlintasan KA ‘double track’ di wilayah Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Sukoharjo itu tidak ada petugas jaganya.
Sejumlah warga menginformasikan, banyak pengendara yang melintas di jalur tersebut setiap harinya. Jalur tersebut menjadi pilihan karena memperpendek jarak tempuh menuju Mayang, Kecamatan Gatak. “Setiap hari banyak warga yang melintas jalur itu karena lebih dekat dari pada lewat Palang Sepur Mayang,” kata Ny. Winarto (40) warga sekitar.
Sementara itu, Sekretaris Desa Purbayan, Mardi mengatakan, pada dasarnya jarang terjadi kecelakaan kereta di jalur tersebut. Menurutnya, peristiwa terakhir sebelum peristiwa nahas yang menimpa Almarhum Iptu Sumanto itu terjadi tiga tahun silam. Pada saat itu seorang pemotor tersambar KA di jalur tersebut.
“Memang termasuk jalur ramai lalulintas dan mayoritas yang lewat warga Mayang. Tapi jarang terjadi kecelakaan,” katanya.
Menurut Mardi, tidak jarang warga sekitar harus teriak-teriak ketika warga berusaha menyeberang ketika ada KA melintas. “Kalau ada kereta lewat dan ada yang mau menyeberang, warga teriak-teriak mengingatkan,” katanya.
Mardi menambahkan, warga beraharap ada perhatian khusus dari PT KAI Daop VI. Menurutnya, di jalur KA tersebut perlu disiagakan petugas jaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kalau tidak memungkinkan diberi palang pintu, paling tidak ada petugas jaga. Karena termasuk jalur cepat dan perlintasan dua arah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, anggota Polres Sukoharjo, Iptu Sumanto meninggal di lokasi kejadian setelah Kijang Inova AD 8903 DK yang dikendarainya tertabrak KA Pasundan No Ka 180 pada Senin (23/10) sore. Warga Perumahan Widya Pura Gang Garuda No.20 A RT 04 RW 03, Singopuran, Kartasura, Sukoharjo itu aktif menjabat sebagai Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sukoharjo. (Sofarudin)
Facebook Comments