Sukoharjonews.com (Sukoharjo) –Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah mengevakuasi buaya peliharaan Dukuh Jagan RT 3 RW 5, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (24/4). Buaya sepanjang lebih dari 2 meter tersebut dipelihara seorang warga setempat, Kristanto di kandang yang terbuat dari seng di bantaran Sungai Bengawan Solo.
Buaya yang semula hanya sepanjang 75 sentimeter itu dibeli di Pasar Hewan Depok Solo enam tahun silam. Proses evakuasi mengundang perhatian banyak warga setempat. Kristanto mengatakan, buaya tersebut milik rekannya, Kuncoro warga Kampungsewu, Jebres, Solo. Buaya tersebut dititipkan setelah Kuncoro sakit dan tidak sanggup lagi merawat buaya jenis muara itu.
“Umurnya sekitar enam tahun. Dipeliharan di Kampungsewu 3 tahun di sini tiga tahun. Selama saya pelihara tidak pernah mengamuk,” kata Kristanto.
Kristanto menambahkan, diberi makan ayam dan atau ikan sapu-sapu yang dikuliti sebelumnya sebanyak 2-tiga kilogram. Keberadaannya buaya tersebut akhirnya dilaporkan ke BKSDA setelah kasus buaya lepas di Sungai Sasak Desa Palur, Kecamatan Mojolaban beberapa waktu lalu. “Dari dulu kandangnya ya disitu tidak dipindah-pindah,” imbuhnya.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Jateng, Agung Budi Rianto mengatakan, buaya tersebut dievakuasi atas permintaan pemiliknya. Selain di di Mojolaban, pihaknya juga akan mengevakuasi buaya yang dipelihara Beni, warga Desa Kagokan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
“Hari ini kami mengevakuasi dua ekor buaya. Di sini (Mojolaban) dan di Gatak. Dua buaya tersebut akan kami bawa ke penangkaran satu-satunya di Jateng yang berada di wilayah Banyumas,” katanya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono mengatakan, pihaknya turut mengamankan proses evakuasi. Menurutnya, keberadaan buaya tersebut dilaporkan setelah heboh buaya lepas di Sungai Sasak beberapa waktu lalu. Pihaknya mengapresiasi langkah warga tersebut karena buaya termasuk hewan buas dan membahayakan warga jika sampai lepas.
Sementara itu, pemilik buaya di Gatak, Beni mengaku mendapat buaya tersebut secara tidak sengaja. Dia menangkap buaya tersebu di pematang sawah empat tahun silam. “Pada saat itu saya sudah lapor ke BKSDA dan dipersilahkan untuk merawat buaya ini,” akunya. (Sofarudin)
Tinggalkan Komentar