Sukoharjonews.com – Seseorang mungkin masih bisa selamat ketika mengalami serangan jantung, tapi ada risiko terkena serangan lagi di lain waktu. Serangan jantung yang kedua atau selanjutnya bisa jadi berakibat fatal daripada yang pertama. Risiko ini dapat menjadi lebih kecil bila ada langkah antisipasi terhadap serangan berulang.
Dilansir dari primaya hospital, Jum’at (11/10/2024), serangan jantung adalah kondisi yang terjadi ketika jantung tidak mendapat aliran darah yang dibutuhkan. Orang yang mengalami serangan jantung atau infark miokard kemungkinan besar menderita penyakit arteri koroner. Sebab, penyakit itu ditandai dengan sumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang mengganggu aliran darah.
Ketika aliran darah terhambat atau terhenti sama sekali, otot jantung tak dapat menjalankan fungsinya dalam memompa darah sehingga dada terasa nyeri. Rasa nyeri, ditekan, atau diremas pada dada adalah salah satu gejala serangan jantung. Penyakit jantung koroner umumnya menjadi pemicu utama rasa nyeri tersebut.
Penyakit jantung koroner adalah gangguan kronis yang paling sering mempengaruhi pembuluh darah jantung di lebih dari satu tempat. Sering kali lokasi pembuluh bertambah dari waktu ke waktu. Artinya, dari satu serangan bisa berkembang menjadi serangan jantung berulang di kemudian hari. Karena itu, Anda perlu mengambil langkah yang dibutuhkan untuk mencegah serangan lain di masa mendatang.
Setelah selamat dari serangan pertama, dokter jantung kemungkinan besar akan melakukan tes secara berkala, biasanya tiap tahun, untuk memantau kondisi jantung dan pembuluh darah. Pemantauan ini penting guna mengetahui apakah gangguan pada pembuluh darah makin berkembang atau sudah bisa dikendalikan. Bila masih ada sumbatan atau penyempitan pembuluh darah, dokter akan melakukan tindakan yang diperlukan guna mencegah terjadinya serangan jantung berulang akibat masalah tersebut.
Gejala Serangan Jantung Berulang
Tidak semua orang memiliki gejala yang sama ketika mengalami serangan jantung. Kira-kira 2 dari setiap 3 orang yang mengalami serangan jantung mengalami nyeri dada, sesak napas, atau merasa lelah beberapa hari atau minggu sebelum serangan.
Saat mengalami serangan jantung, seseorang mungkin merasakan nyeri di bagian tengah dada yang bisa menjalar ke punggung, rahang, atau lengan. Kadang-kadang rasa sakit terasa di daerah perut, yang kerap dianggap sebagai gangguan pencernaan. Rasa sakitnya seperti angina atau nyeri dada sementara, tapi biasanya lebih parah, bertahan lebih lama, dan tidak membaik walau sudah beristirahat atau minum pil nitrogliserin.
Sekitar 1 dari setiap 3 orang yang mengalami serangan jantung tidak merasakan nyeri dada. Orang-orang ini kebanyakan wanita, berusia lebih tua dari 75 tahun, punya riwayat gagal jantung atau diabetes, dan pernah mengalami stroke.
Gejala umum lainnya termasuk:
- Pingsan
- Muncul keringat dingin tiba-tiba
- Mual
- Sesak napas, terutama pada orang tua
- Detak jantung berat
- Irama jantung abnormal (aritmia), ini terjadi pada lebih dari 90% orang yang pernah mengalami serangan jantung
- Kehilangan kesadaran, yang terkadang merupakan gejala pertama serangan jantung
- Perasaan gelisah, berkeringat, dan cemas
- Kebiruan pada bibir, tangan, atau kaki
- Orang yang lebih tua mungkin memiliki gejala yang menyerupai stroke dan mungkin mengalami disorientasi.(patrisia argi)
Facebook Comments