

ITDC bersama Kemenpar dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo. (Foto: Dok ITDC)
Sukoharjonews.com (Jakarta) – Kementerian Pariwisata bersama Pemkab Manggarai Barat dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) berkomitmen mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Labuan Bajo. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB).
Dalam kesempatan itu, seluruh elemen pentahelix pariwisata—mulai dari pemerintah, pelaku usaha, komunitas, akademisi, hingga media—ikut ambil bagian dalam aksi bersih-bersih massal. Hasilnya, sebanyak 1.080,6 kilogram sampah berhasil dikumpulkan dari kedua titik tersebut.
Tidak hanya aksi pungut sampah, rangkaian kegiatan ini juga mencakup edukasi dan kampanye kesadaran kepada wisatawan dan masyarakat lokal, serta penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat sampah yang ramah lingkungan.
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menegaskan pentingnya GWB sebagai upaya kolektif demi meningkatkan daya saing pariwisata nasional.
“Gerakan Wisata Bersih adalah salah satu dari lima program prioritas Kementerian Pariwisata,” ujar Ni Luh Puspa, dikutip dari laman KabarBUMN, Senin (14/4/2025).
Program ini lahir dari aspirasi masyarakat yang menyuarakan pentingnya kebersihan di berbagai destinasi wisata Indonesia. Menurut Wamenpar, hal ini sangat berkaitan erat dengan citra pariwisata Tanah Air yang tengah mengusung visi besar menuju destinasi kelas dunia.
Meski peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) mengalami peningkatan dari posisi 32 ke 22 dunia pada tahun 2024, namun pilar kesehatan dan kebersihan justru mencatat penurunan dari peringkat 89 ke 82.
Bahkan, jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, Indonesia masih berada di bawah rata-rata dalam aspek tersebut.
“Artinya ini harus menjadi perhatian serius kita bersama, kita (harus) punya komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang mendunia, menjadi destinasi pariwisata nomor satu di dunia dengan kekayaan alam budaya yang kita miliki,” ujar Ni Luh Puspa.
Pemilihan Labuan Bajo sebagai lokasi peluncuran GWB diharapkan mampu menjadi pemicu kesadaran nasional akan pentingnya menjaga kebersihan, dan diharapkan dapat direplikasi di berbagai destinasi lainnya.
“Kami berharap dengan tempat-tempat ini kami pilih, akan semakin membuka mata publik bahwa masalah sampah adalah masalah yang serius,” ujar Wamenpar.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menyatakan kebanggaannya bisa terlibat dalam gerakan ini dan menekankan bahwa kebersihan adalah fondasi utama dari pariwisata yang bertanggung jawab.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi kami dapat berkolaborasi bersama Kementerian Pariwisata dalam mendukung Gerakan Wisata Bersih.
“Kolaborasi ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen ITDC untuk terus berkontribusi dalam menciptakan pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan demi masa depan industri pariwisata Indonesia,” ujar Ari Respati. (nano)
Tinggalkan Komentar