Sukoharjonews.com – Dalam upaya untuk mengatasi stunting, mahasiswa Tim II Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo menggelar program pemberian makanan tambahan (PMT). Selain itu, mahasiswa juga membuat booklet menu sehat.
“Program ini merupakan upaya kami selaku mahasiswa KKN Undip untuk mengatasi stunting di Desa Tanjung,” ungkap perwakilan mahasiswa, Fadhilah Khairunnisa, Jumat (9/8/2024).
Menurutnya, isu stunting sendiri merupakan masalah penting yang harus diatasi karena dapat mengganggu perkembangan anak dan dalam jangka panjang akan menjadi ancaman kepada kesejahteraan dan ketahanan nasional.
Masalah stunting menjadi isu yang serius sehingga menjadi program prioritas pemerintah tahun 2020–2024 dengan target prevalensi stunting di angka 14% pada tahun 2024. Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang pelaksanaan program kerja ini.
“Program kerja terkait stunting ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pembuatan PMT, pemberian PMT, dan pembuatan booklet menu sehat,” ujarnya.
Dalam program tersebut, mahasiswa berkolaborasi dengan Posyandu Desa Tanjung. Adapun sasaran utama dari program adalah balita dengan potensi mengalami stunting dan ibu hamil.
Pembagian PMT sendiri dilakukan dengan mendatangi rumah penerima satu-persatu pada pagi hari, setelah PMT diberikan, penerima diberikan pertanyaan seputar PMT yang diberikan pada hari sebelumnya sebagai bentuk tracking.
“Pada hari ketujuh, dilakukan monitoring dan evaluasi kepada setiap penerima PMT. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur bagaimana dampak pemberian PMT kepada para penerima,” terang Khairunnisa.
Ia menambahkan, setelah rangkaian pemberian PMT selesai, Tim KKN Undip memberikan booklet menu sehat dengan pendampingan Posyandu Desa Tanjung, bidan, ahli gizi, dan kader PKK. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan agar balita dan ibu hamil tetap mendapat asupan gizi yang memenuhi kebutuhannya walaupun program yang dijalankan telah selesai.
“Booklet ini berisi bahan-bahan dan resep yang dapat dibuat di rumah secara mandiri oleh para orang tua,” tambahnya. (nano)
Tinggalkan Komentar