Sukoharjo (Nguter) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kembali bergulir tahun ini. Kali ini, TMMD dilaksanakan di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Sukoharjo. TMMD sendiri bertujuan untuk membantu pembangunan di tingkat desa. Salah satu program fisik yang jadi prioritas dalam TMMD kali ini adalah melakukan betonisasi tiga ruas jalan desa.
Perwira Pelaksana TMMD Lettu Inf Mardianto dalam laporannya menyampaikan, program TMMD bertujuan terwujudnya kondisi lingkungan dan wilayah yang memiliki ketahanan wilayah yang kondusif, terselenggaranya peran dan tugas TNI dalam membantu pemerintah daerah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mampu hidup secara mandiri dan berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat madani.
“Selain itu juga dalam rangka meningkatkan interaksi, kontribusi dan kebersamaan antara masyarakat dan TNI,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Mardianto, dalam TMMD kali ini, sasaran fisik antara lain betonisasi jalan di RW 02 dan RW 03 yang menghubungkan Dukuh Banjarsari dengan Dukuh Juron. Ada titik betonisasi masing-masing dengan panjang 535 m x lebar 2,8 m x tebal 12 cm, panjang 70 m x lebar 2,8 m x tebal 12 cm, dan panjang 40 m x lebar 2 m x 12 cm. Juga, pembangunan talud jalan di empat titik, masing-masing dua titik di RW 3, satu titik di RW 2, dan satu titik di RW 1.
Sasaran fisik juga berupa pembuatan MCK tiga unit, pembuatan jamban tiga unit, rehap masjid dua unit, pembuatan pagar Masjid Al Huda di RT 2/5 Dukuh Juron, pemasangan plafon Masjid Al Iman di RT 1/2 Dukuh
Banjarsari, serta rehap/pemugaran Pos Kamling dua unit.
Untuk sasaran nonfisik, berupa penyuluhan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN), penyuluhan Kamtibmas, penyuluhan tentang bahaya narkoba, penyuluhan pertanian, serta sosialisasi pembangunan. Sumber pendanaan TMMD berasal APBD Propinsi Jawa Tengah sebesar Rp147,2 juta, APBD Sukoharjo Rp250 juta, serta swadaya warga berupa tenaga senilai Rp10 juta.
“Personil yang terlibat dalam TMMD sebanyak 150 orang yang terdiri dari berbagai instansi, serta elemen masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya selaku Inspektur Upacara Pembukaan TMMD mengatakan, saat ini jumlah penduduk miskin di Jateng per September 2017 sebanyak 4,197 juta jiwa atau 12,23%. Sedangkan jumlah pengangguran terbuka Jateng per Agustus 2017 sebesar 4,57%.
“Ini adalah PR kita yang harus dikeroyok dan diselesaikan bersama-sama. TMMD sebagai program lintas sektoral yang melibatkan TNI dan juga Pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat merupakan salah satu langkah nyata guna mengatasi berbagai masalah yang dihadapi,” paparnya.
TMMD yang digelar 4 April hingga 3 Mei 2018, akan diarahkan pada pembangunan infrastruktur, sarana prasarana fasilitas umum dan sosial yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di daerah. Selain itu, juga membuka isolasi antar desa sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian daerah, meningkatnya kesehatan lingkungan dan sanitasi di kawasan padat penduduk dan kumuh perkotaan. (erlano putra)
Facebook Comments