Tips untuk Berolahraga Di Luar Ruangan Selama Musim Dingin

Berolahraga dimusim dingin.(Foto: kompasiana)

Sukoharjonews.com – Berolahraga selama musim dingin aman bagi kebanyakan orang. Bahkan ketika suhu sangat rendah selama musim dingin, udara yang Anda hirup mencapai suhu tubuh saat mencapai paru-paru, menurut American Lung Association . Namun, Anda harus menutup hidung dan mulut dengan syal atau syal untuk menghangatkan dan melembabkan udara saat Anda bernapas saat berlari dalam cuaca dingin. Ini akan mengurangi efek yang berpotensi mengiritasi saluran pernapasan.

Dikutip dari Healthshots, pada Selasa (19/11/2024), berikut tips berolahraga diluar ruangan selama musim dingin:

1. Berpakaian berlapis-lapis
Kenakan lapisan pakaian yang menyerap kelembapan, yang akan menempel di kulit Anda. Kemudian lapisan insulasi untuk menahan panas tubuh Anda, dan lapisan luar yang tahan angin. Jangan berpakaian berlebihan, karena tubuh akan memanas saat berolahraga dan kepanasan dapat menyebabkan keringat dan akhirnya kedinginan, yang dapat mempercepat risiko hipotermia, suatu kondisi yang terjadi saat suhu tubuh inti turun di bawah 35 derajat Celsius.

2. Pemanasan yang tepat
Cedera cenderung terjadi saat otot dalam keadaan dingin. Untuk mencegah cedera, lakukan pemanasan dengan tidak hanya mengenakan pakaian yang nyaman, tetapi juga melakukan peregangan sebelum berlari. Lebih baik melakukan latihan pemanasan dan gerakan yang lebih ringan di dalam ruangan atau di tempat tertutup sebelum berolahraga di luar ruangan.

3. Tetap terhidrasi
Orang cenderung merasa kurang haus saat cuaca dingin; namun, hilangnya air melalui keringat dan pernapasan tetap signifikan. Jika Anda seorang pelari, minumlah air sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk menghindari dehidrasi. Anda dapat minum air putih atau minuman sehat untuk tetap terhidrasi dengan baik.

4. Tutupi tangan dan kaki
Pada cuaca dingin, pasokan darah mengalir ke organ-organ tubuh, sehingga pasokan untuk ekstremitas relatif lebih sedikit. Kenakan sarung tangan, kaus kaki wol untuk menjaga tubuh tetap hangat, dan sepatu lari dengan daya cengkeram yang baik untuk menghindari terpeleset saat berolahraga di luar ruangan.

5. Waspadai radang dingin dan hipotermia
Setelah terpapar udara dingin, radang dingin dapat terjadi dengan sangat cepat. Hidung, pipi, dan telinga Anda akan paling terpengaruh. Waspadai mati rasa, kesemutan, dan tanda-tanda awal radang dingin lainnya, dan masuklah ke dalam rumah jika suhu turun mendekati titik beku.

6. Berhentilah jika tubuh Anda terasa sakit
Setelah melakukan pemanasan, mulailah berlari secara perlahan saat cuaca dingin. Setelah menempuh jarak tertentu, jika kepala atau dada Anda mulai terasa sakit, atau Anda merasa kehabisan napas, jangan terus berlari. Pulanglah dan beristirahatlah, tetapi jika Anda masih merasa ada yang tidak beres, hubungi dokter.

Berlari di cuaca dingin memang bermanfaat, tetapi memerlukan persiapan dan kewaspadaan yang tepat. Akan tetapi, orang lanjut usia atau orang dengan masalah kesehatan seperti masalah pernapasan dan jantung sebaiknya menghindari lari di musim dingin.(cita septa)

Cita Septa Habibawati:
Tinggalkan Komentar