Sukoharjonews.com – Beda jaman, beda istilah, mungkin itu, ya, yang perlu orangtua sadari. Saya pun, jujur, baru mengenal istilah ini gara-gara sempat menjadi tren di mana lagi kalau bukan di Tiktok. Sebelum membahas lebih jauh, kita harus tahu dulu apa, sih, sebenarnya arti dari Pick Me Girl ini. Dengan begitu, kita pun tahu cara yang tepat agar anak remaja perempuan kita bisa tetap pandai berteman tanpa harus jadi bahan omongan.
Dilansir dari Mommies Daily, Rabu (6/11/2024), Pick Me Girl adalah istilah jaman sekarang yang menggambarkan remaja perempuan yang berusaha keras untuk membuat lawan jenisnya terkesan maupun diterima di lingkungannya, dengan memastikan bahwa dirinya “tidak seperti perempuan lain”.
Melalui beberapa cara berikut ini, kita bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa ia tetap bisa berteman dengan siapapun tanpa harus berusaha ekstra demi diterima.
Pahami keberadaan diri
“Aku mesti bagaimana ya, biar bisa masuk geng A?”
“Aduh, si B sukanya sama cewek yang kaya begitu, gimana, nih?”
Kalau anak paham betul terhadap keberadaan dirinya sendiri alias memiliki self esteem yang baik, maka ia tidak akan kesulitan atau linglung, seakan-akan dihantui dengan stigma bahwa dia harus berusaha keras untuk diterima dengan cara menjadi seperti orang lain. Memahami keberadaan diri itu juga artinya anak tahu keterbatasan yang ia miliki, tapi tidak lantas kehilangan rasa percaya diri dan menjadikan hal tersebut sebagai penghalang ketika ia bersosialisasi dengan teman-temannya.
Tidak ada salahnya mengikuti trend dan jadi mainstream
Bahkan sebetulnya, mengikuti tren itu justru membuat anak lebih terbuka terhadap hal-hal baru, termasuk pengetahuan baru. Awalnya nggak tahu apa, kemudian mencari tahu, saat sudah tahu, keputusan ada di anak untuk mengikutinya atau tidak. Kalau memang positif, nggak ada salahnya diikuti. Dengan catatan, orangtua tetap mengawasi sejauh mana anak ikut-ikutan tren. Tidak ada salahnya, kok, menjadi mainstream alias satu selera dengan orang-orang pada umumnya. Justru bagus kalau anak bisa merasa sefrekuensi dengan banyak orang, bukan?
Being different than others doesn’t mean that you’re one in a million
Sebaliknya, merasa berbeda dari yang lain itu juga nggak bisa menjadi jaminan kalau kita adalah orang yang unik, yang susah dicari. Apalagi jaman sekarang, ya. Nggak suka K-Pop, sukanya band Indie? Peminatnya sama-sama banyak, kok. Karena balik lagi, semua itu urusan selera masing-masing. Yang penting, tidak perlu merasa pilihan mereka adalah yang paling benar dibandingkan pilihan orang lain.
Kalau tidak mau dikritik, jangan mengkritik
Bila ternyata anak berada di tengah teman-teman yang suka K-Pop, ia tidak perlu mengeluarkan kalimat yang menjatuhkan hanya karena seleranya yang beda sendiri. Apalagi kalau menjadikan statement tersebut untuk membuat lawan jenisnya tertarik. Contohnya, nih, ketika lagi PDKT sama teman laki-lakinya, si Pick Me Girl akan bilang, “Aku, tuh, nggak ngerti, deh, kenapa sih cewe-cewe tuh pada demen banget sama K-Pop, mukanya kan sama semua!” Padahal menunjukkan seleranya saja sudah cukup, tanpa harus mengkritik selera teman-temannya. (patrisia argi)
Tinggalkan Komentar