Tips Menghadapi Toxic Parenting

Parenting. (Foto: forbes)

Sukoharjonews.com – Istilah toxic kerap digunakan untuk menggambarkan seseorang yang bersikap dan berperilaku menyakitkan pada orang lain. Tindakan toxic yang berulang bisa membuat orang yang menghadapinya merasa stres dan anxious. Tidak hanya teman saja, orang tua pun bisa bertindak toxic pada anak-anaknya. Dari sinilah istilah toxic parenting muncul.

Dilansir dari Noise, Jum’at (5/4/2024), tindakan toxic sering kali tidak disadari oleh orang yang mengalaminya. Apalagi jika orang yang berlaku toxic itu adalah seseorang yang dekat seperti orang tua. Jika kamu menyadari kamu berada di dalam lingkungan toxic parenting, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghadapinya.

1. Berhenti untuk Berusaha Selalu Menyenangkan Mereka
Bagi seorang anak, berusaha untuk menyenangkan orang tua serta mencari validasi dari mereka adalah hal yang wajar. Namun, ini tidak bisa kamu lakukan untuk menghadapi toxic parenting. Ketika orang tua sudah membuatmu menjalani hidup yang tidak sesuai dengan nilai dan tujuan yang ingin kamu capai, kamu tidak akan merasa bahagia. Ingat bahwa ini adalah hidupmu dan kamu berhak membuat pilihan yang sesuai dengan hatimu.

2. Buat Batasan yang Jelas dengan Orang Tua
Menetapkan batasan dengan orang-orang yang berperilaku toxic bisa jadi hal yang sulit. Apalagi orang itu adalah orang tuamu sendiri. Namun, tetaplah berusaha untuk membangunnya.
Adanya batasan sangat penting untuk membentuk dan memelihara hubungan yang sehat. Ingat bahwa kamu boleh membatasi kontak dengan orang tua atau menolak dengan baik permintaan mereka.

Hubungan yang sehat dibangun dengan rasa hormat. Namun, jika ada orang yang memperlakukanmu dengan buruk, mungkin akan sulit untuk tetap menghormatinya. Membuat batasan akan membantumu tetap berpikir jernih ketika berhadapan lagi dengan mereka.

3. Jangan Berusaha untuk Mengubah Mereka
Mencoba mengubah orang yang tidak mau berubah akan membuatmu frustrasi dan kewalahan. Alih-alih mencoba mengubah orang tuamu dan perilaku mereka, cobalah fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Misalnya saja tentang bagaimana caramu menanggapi orang tuamu dan tentang pilihan-pilihan yang penting dalam hidupmu.

4. Bijak dalam Membagikan Sesuatu pada Mereka
Kepercayaan adalah elemen yang penting dari sebuah hubungan yang sehat. Karena itu, pastikan kamu hanya membagikan hal-hal yang sifatnya personal pada orang yang bisa dipercaya. Orang tuamu mungkin tidak termasuk kategori ini jika:

•Mereka menggosipkanmu di depan orang lain termasuk keluarga dan teman-teman mereka
•Mengkritikmu di depan orang lain
•Membagikan hal-hal pribadi tentangmu tanpa izinmu
•Menggunakan hal-hal yang mereka ketahui tentangmu untuk mengancammu.

Tidak semua hal tentang dirimu perlu diketahui oleh orang tuamu. Kamu berhak untuk memilih apa yang ingin kamu sampaikan dan tidak ingin kamu sampaikan pada orang tuamu.

5. Ketahui Batas Kesabaran Orang Tuamu
Kamu mungkin sudah bisa membaca kapan waktu orang tuamu menjadi marah atau mudah tersinggung. Misalnya saja, ayahmu cenderung sangat pemarah saat diajak bicara sepulang dari bekerja. Cara menghadapi toxic parenting seperti ini adalah dengan mengetahui batasan yang dimiliki orang tuamu. Carilah waktu lain yang tepat jika ada yang ingin kamu bicarakan dengan ayahmu.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar