Tiga Pasar Mulai Dibongkar, Pedagang Tempati Pasar Darurat

Pedagang Pasar Carikan menempati pasar darurat di bekas Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Sebanyak tiga pasar tradisional direvitalisasi tahun ini. Tiga pasar tersebut adalah Pasar Carikan yang dibangun dengan dana Rp2,5 miliar, Pasar Sraten dengan anggaran Rp1,1 miliar dan Pasar Ngaliyan dengan anggaran Rp600 juta. Mulai 21 Juli ini, tiga pasar tersebut mulai dibongkar untuk pembangunannya, sedangkan para pedagang dipindah ke pasar darurat yang tak jauh dari pasar.


Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo, Sutarmo mengatakan, pembangunan tiga pasar tersebut ditarget selesai bulan Desember mendatang. Untuk keperluan pembangunan tersebut, para pedagang sudah mulai mengosongkan kios dan losnya sejak Kamis (18/7) lalu. Setelah pasar kosong, bangunan lama akan dirobohkan dan dibangun pasar yang baru.

Untuk pembongkaran sendiri, lanjut Sutarmo, ditargetkan selesai pada 24 Juli mendatang sehingga pembangunan pasar bisa dimulai pada 25 Juli. Pembongkaran bangunan pasar tidak hanya dikerjakan pada Pasar Carikan, namun dua pasar lainnya, yakni Pasar Sraten, Gatak dan Pasar Ngaliyan, Tawangsari. “Untuk Pasar Sraten dan Pasar Ngaliyan, tahun ini baru akan dibangun los terlebih dahulu dan untuk kios baru akan dibangun tahun depan karena pedagang los di Pasar Sraten dan Ngaliyan cukup banyak,” jelas Sutarmo, Minggu (21/7).

Disinggung soal lokasi pasar darurat, Sutarmo mengaku untuk Pasar Carikan, pedagang dipindahkan ke bekas kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) yang letaknya 200 meter sisi selatan pasar. Untuk Pasar Sraten, pedagang ditempatkan di lahan milik kas desa yang terletak di utara Pasar Sraten. Sedangkan untuk Pasar Ngaliyan, tidak dibangun pasar darurat sesuai permintaan pedagang.

Salah satu pedagang alat pertanian di Pasar Carikan, Sumardi mengaku sudah pindah ke pasar darurat sejak Kamis (18/7) lalu. Dia mengaku penempatan los untuk berjualan sendiri telah dibagi oleh pengelola pasar. Dia mengaku los yang ada memang tidak luas, tapi dirinya menyadari hal itu karena menempati lokasi pasar darurat. Karena luas los kurang, dia mengaku banyak pedagang yang tidak berjualan.

“Meski menempati pasar darurat, pembeli sudah tahu sehingga mencari ke lokasi pasar darurat. Jadi tidak masalah pindah lokasi sementara,” ujarnya. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar